Mengharukan, 2 Bocah Selamat dari Longsor Sukabumi Tapi Jadi Yatim

Longsor Sukabumi tewaskan 31 orang

Jakarta, IDN Times - Longsor di Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih menyisakan cerita haru. Dua bocah kakak beradik dilaporkan selamat dari musibah yang menewaskan 31 orang tersebut.

Kedua bocah bernama Farel (6) dan Hengki Kurniawan (12) itu selamat dari maut, karena saat longsor menerjang kampung mereka, keduanya sedang dalam perjalanan mengaji ke musala. Namun, kedua bocah itu harus merelakan kepergian kedua orangtua mereka selama-lamanya.

Baca Juga: Ajaib! Seorang Bayi Selamat dari Bencana Longsor Sukabumi

1. Sepuluh detik lolos dari maut saat longsor menerjang Sukabumi

Mengharukan, 2 Bocah Selamat dari Longsor Sukabumi Tapi Jadi YatimIDN Times/Irfan Fathurohman

Nenek kedua bocah itu, Suhen, mengungkapkan, saat hendak mengaji ke musala, bocah kakak beradik itu pergi jajan lebih dulu.

"Namun sekitar 10 detik kedua cucu saya beranjak dan menengok ke belakang, kampungnya sudah rata dengan timbunan tanah," kata Suhen, saat ditemui di lokasi bencana di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, seperti dilansir Antara, Minggu (6/1).

2. Sempat diantar ke musala oleh sang ayah

Mengharukan, 2 Bocah Selamat dari Longsor Sukabumi Tapi Jadi YatimIDN Times/Irfan Fathurohman

Menurut cerita Hengki, saat kejadian dia dan adiknya sempat diantar dulu ke musala oleh ayah mereka, Ahudi. Namun, tidak berselang lama tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari kampungnya yang ternyata terjadi longsor.

Hengki pun mengaku baru sadar sudah berada di tengah sawah setelah diselamatkan oleh keluarganya.

3. Menjadi yatim piatu dan rindu pelukan ibu

Mengharukan, 2 Bocah Selamat dari Longsor Sukabumi Tapi Jadi YatimIDN Times/Irfan Fathurohman

Namun nahas, ayah ibunya, Ahudi dan Edsih, juga kakaknya menjadi korban. Ayahnya ditemukan di hari pertama pencarian dan ibunya di hari keenam pencarian.

Kisah ini bertambah sedih karena Farel hingga kini belum percaya bahwa kedua orangtuanya telah tiada selama-lamanya. Bahkan, Farel sering memanggil ibunya karena ingin dipeluk dan pulang ke rumahnya.

"Farel sering manggil ibunya karena sangat dekat dengan almarhum dan tidak percaya rumahnya sudah rata dengan tanah," ucap sang nenek.

4. Gubernur Ridwan Kamil berencana mengadopsi yatim piatu Hengki dan Farel

Mengharukan, 2 Bocah Selamat dari Longsor Sukabumi Tapi Jadi YatimIDN Times/Irfan Fathurohman

Rencananya, kedua bocah yatim piatu ini akan diadopsi oleh Gubernur Jawa Barar Ridwan Kamil, agar masa depan keduanya terjamin. Namun, pihak keluarga masih berembuk soal ini.

Hengki sendiri mengaku mau menjadi anak angkat Ridwan Kamil, namun ia masih tidak percaya harus menjadi yatim piatu di usianya yang masih belia.

"Saya ingin bermain dan sekolah lagi. Tadi juga dapet boneka dari Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan sempat bermain dengan polwan," katanya.

Baca Juga: 31 Korban Longsor Sukabumi Teridentifikasi, Ini Daftarnya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya