Penyebab Kaburnya Ratusan Napi dari Lapas Lambaro karena Aturan Ketat?
IDN Times/Sukma Shakti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kerusuhan terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Banda Aceh di kawasan Lambaro, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Kamis (29/11) malam. dalam kerusuhan itu, 113 narapidana berhasil melarikan diri.
Namun, Kepolisian Resor Kota Banda Aceh langsung bergerak untuk menangkap kembali napi yang kabur tersebut. Hingga Jumat (30/11) siang, petugas berhasil membekuk 26 orang. Sisanya, 87 napi masih buron.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM menduga, kerusuhan yang terjadi di Lapas Kelas II A Banda Aceh itu karena penerapan peraturan yang lebih ketat dari sebelumnya.
Baca Juga: Ratusan Napi LP Lambaro Kabur Lewat Pintu Utama, Begini Kronologinya
1. Para napi kabur diduga sebagai bentuk perlawanan karena ketatnya aturan di lapas
(Ilustrasi narapidana) IDN Times/Sukma ShaktiDirjen Pemasyarakatan (PAS) Sri Puguh Budi Utami menduga, kerusuhan yang menyebabkan kaburnya lebih dari 100 napi tersebut sebagai bentuk perlawanan akibat ketatnya aturan yang diterapkan oleh kalapas dan jajarannya.
"Kami memprediksi karena SOP yang diterapkan sedemikian ketat yang dilaksanakan Kalapas dengan jajaran. Mungkin ini bentuk perlawanan karena relatif longgar sebelumnya," kata Sri di Kantor Ditjen PAS, Jakarta, Jumat (30/11).
Meski begitu, hingga kini penyebab sesungguhnya kerusuhan disertai kaburnya ratusan narapidana tersebut masih didalami.
2. Penjara tidak kelebihan kapasitas, dari kapasitas 800 terisi 726 narapidana.
IDN Times/Sukma ShaktiSri menegaskan, jumlah narapidana di Lapas Kelas II A Banda Aceh tidak melebihi kapasitas, yakni dari kapasitas sebanyak 800 narapidana, terisi 726 narapidana per 30 November 2018.
Dari kondisi itulah, ia menilai kerusuhan yang terjadi saat salat magrib tersebut bukan karena penjara kelebihan kapasitas.
3. Jumlah petugas lapas 116 orang untuk mengawasi 726 narapidana
Editor’s picks
IDN Times/Fitang BudhiMenurut Sri, jumlah petugas di lapas juga tidak kurang. Petugas berjumlah 116 untuk mengawasi 726 narapidana.
Saat kerusuhan terjadi, Kamis (29/11) malam, jumlah petugas yang berjaga 10 orang. Sri menilai, jumlah ini cukup untuk mengawasi narapidana.
4. Bermula dari provokasi sejumlah narapidana saat waktu salat magrib
IDN Times/Ardiansyah FajarLebih dari 100 napi berhasil melarikan diri pada Kamis (29/22) malam, pukul 18.30 WIB. Saat itu beberapa warga binaan meminta melaksanakan salat magrib berjamaah.
Namun, beberapa narapidana memprovokasi narapidana lainnya untuk melarikan diri, dengan menjebol pagar ornames pemisah kantor utama dengan blok atau taman kunjungan.
Selanjutnya narapidana menggunakan barbel untuk membobol kawat ornames depan klinik lapas, dan berlari ke arah pintu akses P2U. Tapi pintu dikunci, sehingga para narapidana menuju aula.
Dengan barbel dan benda tumpul lainnya, para narapidana mendobrak besi tralis jendela ruang aula dan ruang kerja yang menghadap keluar lapas untuk melarikan diri.
5. Semua narapidana yang kabur terkait kasus penyalahgunaan narkoba
IDN Times/Sukma ShaktiData dari Ditjen PAS menyebut, semua narapidana yang kabur tersebut merupakan napi kasus penyalahgunaan narkoba.
Kapolsek Ingin Jaya Iptu Tri Andi Darma mengungkapkan, mereka kabur melalui pintu utama dan lari ke tepi kali dan menuju ke area persawahan. Dari sana mereka bersembunyi di rumah warga sekitar yang masih kosong.
"Mereka akhirnya ada yang berhasil ditangkap di sekitar lapas, sungai, sawah, dan atas loteng rumah warga yang kosong," ujar Tri. Polisi hingga kini masih menyelidiki mengapa ratusan napi bisa kabur dari lapas.
Baca Juga: Ratusan Napi Kabur Berjamaah, Ini Tuntutan Mereka
Berita Terkini Lainnya
