Tips Mencegah dan Mengatasi Demensia pada Jemaah Haji Lansia 

Demensia pada lansia bisa dicegah

Madinah, IDN Times - Perjalanan jauh dari Indonesia yang kemudian disambut cuaca panas saat tiba di Tanah Suci, membuat beberapa jemaah haji lanjut usia (lansia) mengalami demensia.

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dokter M. Imran mengatakan, demensia merupakan fenomena jemaah haji Indonesia tahun ini, karena jumlah jemaah lansia lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Rabu (7/6/2023) pukul 12.12 waktu Arab Saudi, jemaah haji lansia yang sudah berada di Tanah Suci sebanyak 28.974 orang, dari sekitar 67 ribu jemaah lansia tahun ini.

Menurut Kasie Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dokter Thasin Alfarizi, demensia merupakan situasi psikologis dari manusia, yang juga disebut pikun. Biasanya demensia menimpa orang yang berusia 65 sampai 85 tahun.

Lantas, bagaimana gejala demensia dan pertolongan pertama yang bisa dilakukan bila ada jemaah haji yang mengalami demensia?

Baca Juga: Tips Mencegah Kehilangan Sandal dan Kaki Melepuh di Tanah Suci 

1. Berikan stimulasi kognitif

Tips Mencegah dan Mengatasi Demensia pada Jemaah Haji Lansia Jemaah haji yang sakit saat haji 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Imran mengatakan, jemaah yang mengalami demensia perlu diberikan stimulasi kognitif.

"Stimulasi dilakukan dengan mengajak pasien ngobrol dan bersosialisasi. Selanjutnya tenaga kesehatan haji melakukan pendampingan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya demensia," ujarnya Senin (5/6/2023).

Menurut Imran, demensia pada lansia bisa dicegah. "Artinya jangan sampai menimbulkan gejala disorientasi. Salah satu pencegahannya dengan stimulasi kognitif. Caranya bisa dengan mengajak jemaah haji itu bercerita. Para pendamping jemaah diimbau untuk selalu mengajak mereka bersosialisasi, berdoa, zikir bersama, kemudian hindari yang bisa menyebabkan jemaah lansia menjadi lelah," paparnya.

2. Istirahat yang cukup

Tips Mencegah dan Mengatasi Demensia pada Jemaah Haji Lansia Jemaah haji yang dirawat di KKHI Madinah saat haji 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Jemaah yang mengalami demensia langsung dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, untuk mendapatkan terapi stimulasi kognitif. Biasanya setelah terapi, ingatan pasien akan pulih kembali.

Namun, kata Imran, pasien yang pulih harus tetap diwaspadai karena demensia sewaktu-waktu bisa muncul terutama disebabkan kelelahan dan dehidrasi.

"Bagi jemaah lansia sangat disarankan untuk beristirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri beraktivitas di luar kegiatan ibadah haji," ucap Imran.

Sebab, hal itu dapat memicu kelelahan ataupun terjadi dehidrasi akibat paparan cuaca panas di Arab Saudi.

Baca Juga: Tips Agar Ibadah Haji Jemaah Lansia Sempurna Sejak Masuk Kota Makkah

3. Harus didampingi, jangan ditinggal

Tips Mencegah dan Mengatasi Demensia pada Jemaah Haji Lansia Jemaah haji lansia (IDN Times/Sunariyah)

Perawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Rita Apriani menyebutkan, perawatan jemaah demensia di KKHI rata-rata sehari, dan paling lama 3 hari. Umumnya pasien berusia 80 dan 90-an tahun ke atas.

"Kalau sudah kooperatif, bisa diarahkan dan tahu tempatnya dimana, bisa dipulangkan," ujar Rina.

Rina mengingatkan, jemaah yang mengalami demensia harus didampingi. "Jangan ditinggal, teman-teman sekamar harus mengingatkan, diingatkan untuk banyak minum," ujarnya.

Beberapa jemaah yang mengalami demensia, ungkapnya, masih menganggap berada di kampung halamannya. Ada yang ingin berdagang ke pasar, ada juga yang ingin beli motor.

"Bisa jadi karena kelelahan karena sudah tua, terus ke negara asing, capek, rata-rata begitu nyampai gelisah, mungkin juga karena cuaca panas, kurang minum dehidrasi jadi lupa," papar Rina.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya