Bicara di Sidang Komisi ke-78 UNESCAP, Ini 3 Pesan Penting Jokowi

Jokowi mengatakan ada kesenjangan vaksinasi COVID-19

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan sejumlah pandangannya dalam sesi pembukaan Sidang Komisi Ke-78 United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) secara virtual dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (23/5/2022). 

Terdapat tiga poin yang disampaikan Jokowi dalam pembukaannya, sebagaimana disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.

1. Jokowi singgung kesenjangan vaksinasi

Bicara di Sidang Komisi ke-78 UNESCAP, Ini 3 Pesan Penting JokowiPresiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pandangannya dalam sesi pembukaan Sidang Komisi Ke-78 UNESCAP (Dok. Setpres)

Pertama, Presiden Jokowi berpandangan bahwa penanganan pandemik harus terus dilanjutkan dan kesenjangan vaksinasi di kawasan Asia Pasifik harus diatasi.

Menurut presiden, kawasan Asia Pasifik memiliki negara dengan pencapaian vaksinasi tertinggi dan juga terendah di dunia.

Oleh karena itu, kesenjangan tersebut harus segera dihapus, mengingat pentingnya keberhasilan vaksinasi dapat menentukan reaktivasi ekonomi nasional dan konektivitas dengan perekonomian dunia.

"UNESCAP dapat mendukung terbentuknya jaringan fasilitas produksi dan distribusi vaksin regional, mengatasi tantangan logistik, dan mempersingkat rantai pasok," ujar Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Terima Kunjungan Menlu Serbia, Bahas 3 Kerja Sama Ini

2. Dorong investasi sektor swasta

Bicara di Sidang Komisi ke-78 UNESCAP, Ini 3 Pesan Penting JokowiPresiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pandangannya dalam sesi pembukaan Sidang Komisi Ke-78 UNESCAP (Dok. Setpres)

Kedua, Presiden Jokowi juga berpandangan bahwa pendanaan untuk akselerasi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's) harus diperkuat.

Menurut Jokowi, Asian Development Bank (ADB) memperkirakan setiap tahunnya dibutuhkan 1,5 triliun dolar AS untuk memastikan SDG's tercapai di Asia Pasifik pada 2030. Namun ketersediaan pendanaan global terbatas hanya 1,4 triliun dolar.

"Kesenjangan besar ini harus ditutup. Investasi sektor swasta harus didorong," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, meskipun Asia Pasifik merupakan kawasan terbesar bagi penanaman modal asing, inbound dan outbound, namun nilai investasi ke kawasan sendiri masih kecil.

Untuk itu, UNESCAP perlu mendorong penguatan investasi intra-kawasan, mendukung kemudahan berusaha, promosi, hingga business matching di antara negara anggota.

"Pendanaan inovatif perlu terus dimajukan. Kolaborasi UNESCAP dengan ADB dan lembaga pendanaan lainnya, sangat diharapkan. Indonesia sendiri memajukan berbagai pendanaan inovatif termasuk SDG Indonesia One, green sukuk, dan ekonomi karbon," ujar Jokowi.

3. Digitalisasi harus ditingkatkan

Bicara di Sidang Komisi ke-78 UNESCAP, Ini 3 Pesan Penting JokowiPresiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pandangannya dalam sesi pembukaan Sidang Komisi Ke-78 UNESCAP (Dok. Setpres)

Ketiga, Presiden Jokowi memandang bahwa digitalisasi, pemberdayaan UMKM, dan pertumbuhan hijau merupakan masa depan bersama yang harus dioptimalisasi dan terus ditingkatkan.

Oleh sebab itu, Presiden mendorong sumber-sumber pertumbuhan baru tersebut untuk terus diperkuat.

"Dukungan bagi upaya pertumbuhan hijau sangat diperlukan termasuk, transisi energi. Kapasitas pajak perlu harus diperkuat, termasuk carbon tax," tutur Presiden.

Presiden Jokowi pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kontribusi UNESCAP. Melalui Presidensi G20, Indonesia akan memperjuangkan kepentingan negara berkembang, terutama di bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.

"Dengan bekerja bersama, kita dapat mempercepat pemulihan kawasan dan dunia menuju masa depan berkelanjutan. Recover Together, Recover Stronger," tutur dia.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya