BMKG dan BSSN Luncurkan CSIRT, Perkuat Keamanan Data dan Informasi

Wajib dilindungi dari serangan yang tidak bertanggung jawab

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) meluncurkan Tim Respon Insiden Keamanan Komputer CSIRT guna memperkuat pelayanan data dan informasi. Berupa peringatan dini kepada masyarakat berkenaan dengan bencana hidrometeorologi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa aspek informasi dan informasi itu sendiri wajib dilindungi dari serangan tidak bertanggung jawab.

"Menurut Kebijakan Keamanan Informasi BMKG, seluruh data dan informasi milik BMKG yang digunakan melalui layanan jaringan harus dilindungi dari penyalahgunaan, modifikasi, pencurian, atau perusakan, baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal," ujarnya usai peluncuran tim BMKG CSIRT di Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022).

1. BMKG dapat skor 3.79 sehingga memenuhi syarat membentuk CSIRT

BMKG dan BSSN Luncurkan CSIRT, Perkuat Keamanan Data dan InformasiIlustrasi keamanan siber. (Pexels.com/cottonbro)

Dwikorita mengatakan, keamanan siber perlu dikelola dengan baik, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terjaga kerahasiannya, keakuratannya, dan ketersediannya secara efektif.

Sehingga menjamin perlindungan terhadap data dan informasi yang dikirimkan melalui jaringan dan infrastruktur pendukung jaringan lainnya.

BMKG, lanjut dia, mendapatkan skor 3.79 pada Pengukuran Tingkat Maturitas Penanganan Insiden Siber oleh tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Maka pada tahun ini BMKG dapat memenuhi syarat untuk membentuk BMKG-CSIRT.

Dwikorita menerangkan bahwa tim BMKG-CSIRT adalah tim tanggap insiden yang bertanggungjawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan serta aktivitas insiden keamanan siber. Tim ini dibentuk dengan tujuan untuk melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem, jaringan komunikasi, data serta informasi atas insiden keamanan siber yang terjadi pada organisasi.

Baca Juga: Warning! BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Lampung Waspada Banjir Rob

2. CSIRT diharapkan dapat menjaga keamanan siber di Indonesia

BMKG dan BSSN Luncurkan CSIRT, Perkuat Keamanan Data dan InformasiBMKG Meluncurkan BMKG-CSIRT (7/6/2022). (dok BMKG)

Dwikorita menambahkan, lewat BMKG-CSRIT memungkinkan dilakukan mitigasi dan respon secara strategis terkait dengan keamanan siber. Selain itu, tim ini dapat membangun saluran komunikasi yang dapat dipercaya, sekaligus memberikan peringatan dini pada masyarakat termasuk kementerian/lembaga tentang dampak yang akan terjadi.

"Dengan semakin banyaknya CSIRT yang terbentuk pada sektor pemerintah, diharapkan akan dapat membangun kemandirian dan kesiapan dalam menghadapi ancaman insiden siber di BMKG itu sendiri, serta berkontribusi langsung dalam menjaga keamanan siber di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Palembang Kabut Tebal Tiap Pagi, BMKG: Bukan Situasi Karhutla

3. Serangan siber menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari Rp14 triliun

BMKG dan BSSN Luncurkan CSIRT, Perkuat Keamanan Data dan InformasiIlustrasi rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, BSSN melansir potensi kerugian ekonomi Indonesia hingga triliunan rupiah, akibat ancaman terhadap keamanan siber industri perbankan dan keuangan.

Laporan BSSN pada 2021 mencatat, terdapat 1,6 miliar serangan siber atau anomali trafik internet di Indonesia. Kemudian, berdasarkan laporan Microsoft dari sisi higienitas siber di Indonesia, sebanyak 22 persen komputer di Indonesia terinfeksi malware.

"Kondisi keamanan siber Indonesia ada isu yang perlu kita perhatikan bahwa potensi kerugian ekonomi Indonesia dari dampak serangan siber itu Rp14,2 triliun, dan 22 persen perusahaan pernah mengalami insiden serangan siber," ujar Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN, Edit Prima, Senin (30/5/2022).

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya