BPIP: Masyarakat Mulai Kehilangan Rasionalitas, Dijajah Teknologi

Wujudkan Pancasila sebagai living dan working ideologi

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, menyarankan agar BPIP dan masyarakat membangun serta mengisi ruang publik, demi membumikan Pancasila sebagai living dan working ideology bagi bangsa Indonesia. Sebab, Dia menegaskan, BPIP adalah lembaga ideologis.

"Lembaga ini adalah lembaga propaganda yang menawarkan nilai-nilai Pancasila dalam upaya merebut wacana ruang publik, untuk menjadikan Pancasila sebagai living dan working ideology. Living artinya dihayati, working artinya menjadi dasar melakukan semua hal," tutur Benny, dalam acara Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Jejaring Panca Mandala (JPM) dalam keterangan tertulis, Senin (11/07/2022).

1. Manusia mulai kehilangan rasionalitasnya akibat dijajah teknologi

BPIP: Masyarakat Mulai Kehilangan Rasionalitas, Dijajah TeknologiIlustrasi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Benny menyebut tantangan BPIP pada era digitalisasi sekarang ini masyarakat mulai kehilangan rasionalitasnya.

"Manusia menjadi satu dimensi, di mana dijajah teknologi dan menjadi kehilangan daya kritis dan kemampuan membangun nalar yang sehat, akhirnya terjebak dan tereduksi oleh teknologi," kata budayawan itu.

Selain itu, Benny juga menilai monopoli dan oligarki merugikan masyarakat, serta mencederai sila kelima Pancasila.

"Parpol (partai politik) juga dikendalikan oleh kapital, sehingga tidak lagi memperjuangkan nasib masyarakat. Inilah tantangan BPIP saat ini yang harus disadari oleh semua unsur di dalam BPIP itu sendiri," ujar dia.

2. BPIP harus rebut persepsi publik

BPIP: Masyarakat Mulai Kehilangan Rasionalitas, Dijajah TeknologiMonumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya di Jakarta Timur ( ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Karena itu, Benny menyarankan, BPIP masuk ke ruang publik, membuat konten-konten untuk merebut ruang publik.

"Kita tidak boleh diam, rebut persepsi, jangan didiamkan, nanti menjadi goblok permanen. Kita harus bertarung di ruang publik ini. Inilah tugas kita sebagai sebuah lembaga ideologi," ujar dia.

Benny juga menilai BPIP perlu menjadi role model dan agen perubahan bagi lembaga/kementerian lainnya, sekaligus untuk masyarakat.

"BPIP menjadi intelectual organic, menjadi agen perubahan bagi masyarakat, untuk terciptanya keadaban masyarakat. Pola pikir dan paradigma harus diubah. Reformasi mentalitas dibutuhkan, untuk menjadi pelayan publik yang membatinkan Pancasila," ujar Benny.

Baca Juga: Mendikbudristek Dorong Penerapan 6 Profil Pelajar Pancasila

3. Kerja sama dan gotong royong semua pihak demi tercapainya tugas BPIP

BPIP: Masyarakat Mulai Kehilangan Rasionalitas, Dijajah TeknologiIlustrasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (www.bpip.go.id)

Benny pun menyarankan agar BPIP membangun kerja sama dengan pihak-pihak terkait, untuk mencapai tugas dan fungsinya.

"BPIP adalah lembaga ideologi. Contoh keteladanan dan panutan, dan menjadi pemandu hidup berbangsa bernegara dengan aktualisasi Pancasila. Bangun kerja sama dengan semua pihak, bangun gotong royong bersama semua stakeholder, demi tercapainya tugas dan fungsi BPIP," ujar dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya