Buntut Kasus Catcalling Perempuan di Condet, 6 Prajurit TNI Minta Maaf

Pelaku disebutnya bukan anggota Kopassus

Jakarta, IDN Times - Korban catcalling berinisial R oleh sekelompok pria yang diduga prajurit TNI AD di kawasan Condet, Jakarta Timur, menyebut kasus yang dialaminya itu sudah selesai.

Dia menyebut pelaku dalam kasus pelecehan seksual ini berjumlah enam orang, bukan lima seperti yang dikabarkan sebelumnya. Para pelaku merupakan anggota TNI, tapi bukan anggota satuan Kopassus.

"Mengenai kelanjutan kasus kemarin, masalah ini semua sudah clear. Pelaku berjumlah enam orang adalah benar anggota TNI, dan tidak ada anggota Kopassus," ucap R.

Baca Juga: Kadispenad Bakal Pelajari Dugaan Catcalling oleh Oknum TNI AD

1. Korban berharap para perempuan tidak takut suarakan kasus pelecehan seksual yang dialami

Buntut Kasus Catcalling Perempuan di Condet, 6 Prajurit TNI Minta MaafIlustrasi Self Love (IDN Times/Sukma Shakti)

R juga mengatakan pelaku sudah mengaku salah dan telah meminta maaf secara tertulis.

"Semua pelaku sudah mengaku salah dan minta maaf kepada saya dan teman saya," tuturnya.

R mengatakan, kejadian ini dapat dijadikan pelajaran bagi para perempuan untuk berani bersuara saat menjadi korban pelecehan seksual atau kekerasan seksual lainnya, baik berbentuk verbal maupun fisik.

"Saya harap kejadian ini jadi pelajaran buat para perempuan, untuk tidak takut menyuarakan kejadian pelecehan seksual, baik verbal maupun fisik ya," katanya.

2. Kasus ini terjadi ketika ia dan temannya sedang membeli minuman

Buntut Kasus Catcalling Perempuan di Condet, 6 Prajurit TNI Minta MaafIlustrasi kekerasan pada perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam akun Instagramnya, R menjelaskan peristiwa ini terjadi di sekitar Condet, Jakarta Timur, pada Rabu 15 Juni 2022. Saat itu, ia dan temannya berada di warung tegal (warteg) untuk membeli minuman.

Lalu, datang mobil Daihatsu Sigra bercat silver di depan warteg tersebut. Sekelompok pria itu lantas merekam R dan temannya yang tengah berdiri di depan warteg.

"Saya lihat di depan warteg ada mobil Sigra warna silver, dan ada anggota berseragam TNI sedang merekam saya. Mereka juga godain-godain sambil manggil-manggil saya dan teman saya dari dalam mobil," ujar R, Kamis, 16 Juni 2022.

Baca Juga: Mabes AD Telusuri Dugaan Catcalling Prajurit TNI di Condet

3. Meski merasa takut, R memberanikan diri memvideokan kejadian tersebut

Buntut Kasus Catcalling Perempuan di Condet, 6 Prajurit TNI Minta MaafIlustrasi prajurit TNI AD (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

R menduga pelaku merupakan prajurit TNI karena mereka berseragam militer. Bahkan, satu di antaranya terlihat jelas mengenakan baret merah Kopassus.

R mengatakan prajurit TNI di dalam mobil kemudian sempat meminta nomor teleponnya dan temannya, menggunakan kode tangan. Para pelaku sempat menertawakan R dan temannya.

Hal itu terlihat jelas karena sebagian jendela mobil dibiarkan terbuka. Tindakan ini sering kali disebut sebagai catcalling.

"Di situ kami berdua panik dan pura pura tidak melihat. Dari kami pesan minum sampai minumnya jadi, mereka tetap di depan warteg sambil tidak berhenti senyum-senyum, dan memasang kode tangan untuk minta nomor telepon kami,” kata R.

Bahkan, R menyebut prajurit TNI itu sempat merekamnya. Akhirnya mereka memberanikan diri ke luar dari warteg dan pergi ke minimarket. Saat R dan temannya kembali ke warteg, mereka kembali digoda hingga R menegur para pelaku yang akhirnya pergi dari lokasi kejadian.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya