Dua Bulan Persiapan, Menag: Petugas Maksimal Layani Jemaah Haji

Menag akui proses ibadah haji tahun 2022 berjalan maksimal

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menilai penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah sudah berjalan maksimal. Apalagi, persiapan yang dilakukan hanya sekitar dua bulan.

Kepastian kuota haji Indonesia diumumkan pada pertengahan April 2022. Sementara pemberangkatan jemaah haji Indonesia dimulai pada 4 Juni 2022.

"Dengan dua bulan waktu persiapan, apa yang dilakukan petugas sudah sangat maksimal dalam melayani jemaah haji," ujar Yaqut di Makkah, Rabu (13/7/2022).

1. Petugas haji mampu menyiapkan peningkatan layanan pada waktu yang pendek

Dua Bulan Persiapan, Menag: Petugas Maksimal Layani Jemaah HajiIlustrasi jemaah calon haji Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Dalam waktu persiapan yang sangat pendek itu, lanjut Yaqut, para petugas mampu menyiapkan sejumlah peningkatan layanan.

Misalnya, katering yang semula hanya dua kali, tahun ini diberikan tiga kali. Hotel di Madinah pun tetap bisa di kawasan markaziyah dengan kualitas minimal setaraf hotel bintang tiga.

Demikian pula di Makkah, yang menggunakan hotel setara bintang tiga. Layanan bus shalawat juga berjalan 24 jam, melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram untuk pulang dan pergi.

Meski demikian, menurut Yaqut masih ada ruang untuk melakukan peningkatan layanan. Ia juga sudah mencatat sejumlah perbaikan yang perlu dilakukan pada masa yang akan datang.

Misalnya, perumusan mitigasi setiap potensi persoalan, terutama di Arafah dan Mina secara lebih detail dan operasional.

"Tahun ini tidak ada isu listrik di Arafah, tapi ada peristiwa listrik padam di terowongan Mina. Alhamdulillah, tidak ada korban," kata Menag.

Perbaikan lainnya pada aspek pembimbing ibadah. Ke depannya, pembimbing ibadah harus menguasai ilmu fikih haji secara mumpuni.

"Ini akan kita dorong melalui program sertifikasi pembimbing ibadah haji. Kita juga akan memperbanyak pembimbing ibadah haji perempuan, karena mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan," ujar dia.

Baca Juga: Bertemu Menteri Arab, Menag Diskusikan Persiapan Awal Haji Tahun 2023

Baca Juga: Ada Kelalaian, Menag Minta Katering Haji Dievaluasi

2. Tenda di Mina sudah ditetapkan lokasinya oleh Mendagri Arab Saudi

Dua Bulan Persiapan, Menag: Petugas Maksimal Layani Jemaah HajiTenda-tenda yang digunakan Jamaah Haji untuk melaksanakan Mabit di Mina (IDN Times/Umi Kalsum)

Terkait tenda di Mina, Yaqut menjelaskan bahwa penentuan lokasinya ditetapkan oleh Lajnatul Ulya Lil Hajj, yakni lembaga yang diketuai oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi. Setelah ditetapkan, maka dibuatkan peta lokasi, baru diserahkan kepada Menteri Haji Arab Saudi untuk dibagikan kepada Syarikah selaku pelaksana masing-masing negara. 

Terdapat enam Syarikah, yaitu: Syarikah Asia Tenggara, Syarikah Asia Selatan, Syarikah Afrika, Syarikah Arab, Syarikah Eropa, dan Syarikah Iran. Indonesia tergabung dalam Syarikah Asia Tenggara. 

"Masing-masing Syarikah itulah yang mempersiapkan layanan kepada jemaah haji selama di Mina, termasuk juga saat di Arafah," kata Yaqut.

3. Terdapat 12 catatan perbaikan pada evaluasi haji tahun 2022

Dua Bulan Persiapan, Menag: Petugas Maksimal Layani Jemaah HajiIlustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Dalam evaluasi pelaksanaan ibadah haji, terdapat sejumlah catatan perbaikan yang dirumuskan. Catatan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan kesehatan jemaah untuk mendeteksi jemaah risiko tinggi sebelum berangkat
  2. Optimalisasi fungsi televisi hotel dan sosial media untuk sosialisasi
  3. Pembinaan penyusunan program KBIH
  4. Penyiapan naskah khotbah wukuf di tenda jemaah
  5. Mengefektifkan koordinasi petugas haji Indonesia dengan petugas maktab
  6. Posko haji khusus di hotel terdekat Masjidil Haram dan Nabawi
  7. Desain baju petugas ditambah identitas negara Indonesia berbahasa Arab
  8. Memperbanyak toilet wanita di Arafah dan Mina
  9. Penguatan manasik haji di Tanah Air
  10. Penyiapan kursi roda dan mobil golf untuk evakuasi jemaah sakit di Mina
  11. Peningkatan kualitas Pembimbing Ibadah Haji (TPIHI) dengan penguasaan fikih haji yang baik
  12. Petugas Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) diisi orang dengan pengetahuan medis dan fisik kuat. 

Menurut Yaqut, semua catatan evaluasi ini sudah disampaikan kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al-Rabiah. Biaya masyair yang terlalu tinggi juga telah disampaikan ke Menteri Haji Saudi.

“Kami berdua sepakat untuk meningkatkan kualitas layanan haji yang tahun ini sudah berjalan baik dan akan terus memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada,” kata Menag.

“Menteri Haji Arab Saudi komitmen untuk merespons masukan kita dan karenanya perlu pembicaraan lebih awal terkait dengan ibadah haji tahun depan,” sambungnya.

Selanjutnya, Kementerian Agama RI dan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi akan membentuk tim bersama yang akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk perbaikan pelaksanaan haji selanjutnya.

Baca Juga: Evaluasi Amirul Hajj, Menag: Siapkan Haji Tahun Mendatang Sejak Awal

Baca Juga: Menag: Tenaga Kesehatan Kunci Sukses Pelayanan Jemaah Haji

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya