Hadapi Musim Hujan, SDA Penjaringan Jakut Perbaiki Drainase
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satuan Petugas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, memperbaiki saluran di RW 01 Kelurahan Pejagalan, Senin (10/10/2022).
Perbaikan saluran sepanjang 180 meter tersebut dilakukan untuk memperlancar drainase, sekaligus sebagai antisipasi datangnya musim hujan guna mencegah banjir.
"Tepatnya perbaikan saluran ini kami lakukan di Jalan Arwana V, Blok I, RT 19 RW 01 Kelurahan Pejagalan," kata Kepala Satuan Pelaksana SDA Kecamatan Penjaringan, Pendi.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Begini Strategi Anies Tangani Banjir Jakarta
1. Perbaikan dilakukan karena banyak saluran air yang tertutup tanah
Pendi menjelaskan perbaikan saluran air dilakukan karena saluran tidak terawat dengan baik, tidak sedikit drainase tertutup tanah sehingga menghambat aliran air.
"Kebanyakan saluran di lingkungan warga Jalan Arwana V, Blok I, RT 19 RW 01 Kelurahan Pejagalan tertutup tanah. Kami harus melakukan penggalian ulang. Setidaknya saluran yang harus digali sekaligus dilakukan penurapan ulang, memiliki panjang 180 meter dengan lebar turap 10 sentimeter dan memiliki kedalaman 50 sentimeter. Setelah selesai kami juga melakukan penutupan saluran dengan u ditch," kata dia.
2. Perbaikan drainase mulai dilakukan sejak akhir September
Editor’s picks
Pendi menyebut perbaikan drainase sudah mulai dilakukan akhir September lalu, hal ini dilakukan agar aliran air saat musim hujan lancar.
"Tepatnya pada 26 September. Diperkirakan pengerjaan akan selesai dalam waktu satu bulan. Kami berharap setelah saluran selesai diperbaiki warga Jalan Arwana V dapat ikut memelihara, supaya saat musim hujan datang air dapat mengalir dengan baik," tuturnya.
Baca Juga: Daftar Wilayah Potensi Cuaca Ekstrem hingga 15 Oktober, DKI Termasuk
3. Antisipasi fenomena rob, tanggul laut utara Jakarta sudah 80 persen terbangun
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, memastikan pihaknya sudah melakukan beragam aksi mitigasi bencana dalam mengantisipasi cuaca ekstrem di Ibu Kota, salah satunya dengan sistem polder tanggul laut.
Ali menjelaskan, pihaknya sudah melakukan mitigasi bencana banjir saat memasuki musim hujan sejak musim kemarau. Mitigasi bencana, kata dia, juga diupayakan apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi ditambah terjadinya fenomena kenaikan muka air laut (rob).
Sebanyak 60 hingga 80 persen sistem polder tanggul laut, kata Ali, sudah terbangun di Jakarta Utara. "Karena itu sistemnya polder, bukan berarti satu tanggul yang belum selesai pembangunan airnya bisa mengalir menggenangi permukiman. Apabila terjadi rob pun sudah kita antisipasi dengan mesin pompa," kata Ali.