Hadapi Musim Hujan, Tanggul Laut di Jakut Sudah 80 Persen Terbangun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, memastikan, pihaknya sudah melakukan beragam aksi mitigasi bencana dalam mengantisipasi cuaca ekstrem di Ibu Kota, salah satunya dengan sistem polder tanggul laut.
Ali mengatakan, pihaknya sudah melakukan mitigasi bencana banjir saat memasuki musim penghujan sejak musim kemarau.
Baca Juga: Banjir di 111 RT dan 20 Ruas Jalan di Jakarta Surut
1. Sudah antisipasi cuaca ekstrem sejak 3 bulan lalu
Tak hanya berupa pembenahan fisik seperti sarana dan prasarana, kata Ali, mitigasi itu juga menyasar pada sosialisasi terhadap pemahaman masyarakat saat terjadi bencana.
"Untuk cuaca ekstrem di musim hujan ini sudah kita antisipasi bukan hanya saat ini, tapi sejak dua hingga tiga bulan lalu," kata Ali, dikutip dari siaran pers, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga: Banjir 18 Kelurahan di Jakarta, BPBD Kerahkan Ratusan Pompa
2. Saluran air, waduk, hingga danau sudah dikeruk untuk menampung air hujan
Editor’s picks
Ali juga memastikan seluruh mesin pompa air baik yang berada pada rumah pompa maupun pompa bergerak (mobile) yang ada di Jakarta Utara sudah dalam kondisi baik.
Kantong-kantong air pun, kata dia, sudah dinormalisasi sehingga mampu menampung air hujan dan tidak menggenangi permukiman penduduk.
"Pompa air semuanya dalam kondisi baik. Saluran air, waduk, danau sudah kita keruk sehingga mampu menampung air hujan lebih banyak," ujarnya.
Baca Juga: Tanggul Kali Krukut Jebol, Sekolah MTsN 19 Jakarta Tenggelam
3. Antisipasi fenomena rob, tanggul laut sudah 80 persen terbangun
Bahkan, ujar Ali, mitigasi bencana juga diupayakan apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi ditambah terjadinya fenomena kenaikan muka air laut (rob).
Sebanyak 60 hingga 80 persen sistem polder tanggul laut, disebutkannya sudah terbangun di Jakarta Utara.
"Tanggul laut di Jakarta Utara sudah hampir 60-80 persen terbangun. Karena itu sistemnya polder, bukan berarti satu tanggul yang belum selesai pembangunan airnya bisa mengalir menggenangi permukiman. Apabila terjadi rob pun sudah kita antisipasi dengan mesin pompa," kata Ali.
Baca Juga: Warga Jakarta Harus Waspada, Banjir Rob Siap Melanda!