Mengenal Lebih Dekat Pendiri Partai Pelita Din Syamsuddin

Din Syamsuddin pernah menjadi ketua MUI selama lima tahun

Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, kini aktif di politik praktis. Bahkan, ia ikut mendirikan Partai Pelita yang dideklarasikan di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, pada 28 Februari 2022.

Din sendiri menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita. Sementara, Ketua Umum Partai Pelita adalah Beni Pramula.

Pada hari yang sama usai deklarasi, Din langsung melantik dan menetapkan kepengurusan DPP Partai Pelita.

"Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, saya kukuhkan DPP Partai Pelita untuk periode 2022-2027," kata Din.

Secara simbolis, Din Syamsuddin menyerahkan pataka atau bendera partai kepada Ketua Umum Partai Pelita Beni Pramula. Berikut profil singkat Din Syamsuddin yang merupakan tokoh Muhammadiyah itu.

Baca Juga: Partai Pelita, Apa Bedanya dengan Partai Politik Lain?

1. Ketua umum PP Muhammadiyah selama 10 tahun

Mengenal Lebih Dekat Pendiri Partai Pelita Din SyamsuddinKetua Majelis Permusyawaratan Partai Pelita Din Syamsuddin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Bernama lengkap Prof. Dr. H. M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D, ia lebih dikenal dengan nama Din Syamsudin, merupakan tokoh publik yang bergerak di bidang keagamaan Islam.

Din lahir pada 31 Agustus 1958 di Pulau Sumbawa. Saat ini, Din berusia 63 tahun dengan dikaruniai tiga anak yang masing-masing bernama Fiardhi Farzanggi, Farazahdi Fidiansyah, Mihra Dildari.

Din Syamsudin menjabat sebagai Ketua Umum Pemimpinan Pusat Muhammadiyah pada 2005-2010, dilanjutkan kembali pada 2010-2015. Setelah itu, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI pada 2015-2020.

2. Sempat berkuliah di Amerika Serikat

Mengenal Lebih Dekat Pendiri Partai Pelita Din SyamsuddinANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Selain menjadi tokoh agama di Muhammadiyah dan MUI, Din menjabat sebagai guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Unit Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional bidang Ilmu Pemikiran Politik Islam.

Saat mengenyam bangku SD dan SMP, Din menggeluti sekolah Islam hingga beranjak sekolah menengah atas ia memilih bersekolah di SLTA KMI Gontor. Din kemudian melanjutkan pendidikan S1 di IAIN Jakarta, S2 dan S3 di University of California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Sejak 2014, Din sudah diminta menjadi narasumber di beberapa stasiun TV terkait dengan bidang Islam dan politik. Namanya semakin dikenal melalui empat buku yang ia tulis, mulai dari tingkat nasional sampai internasional.

Baca Juga: Dirikan Partai Pelita, Din Syamsuddin Kini Singgung Sosok Capres

3. Pernah dituduh menganut paham radikal

Mengenal Lebih Dekat Pendiri Partai Pelita Din SyamsuddinIlustrasi gedung MUI Pusat di Jakarta (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Di balik sosok sebagai akademisi dan tokoh ulama, Din Syamsudin ternyata pernah dituduh sebagai kelompok radikal, namun hal tersebut justru dibantah MUI, sebab Din memiliki jasa dan peran penting dalam mengarusutamakan Wasatiyatul Islam.

Menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, rekam jejak Din selama menjadi tokoh agama juga tidak terbukti sebagai kelompok radikal.

“Terlalu banyak bukti dan rekam jejak Din Syamsuddin yang bisa dicermati untuk memahami pandangan dan sikapnya terhadap radikalisme dan bagaimana menangani radikalisme. Bahkan tak segan-segan beliau mengkritik siapapun yang menangani radikalisme-ekstremisme dengan cara-cara radikal dan ugal-ugalan. Jadi, laporan dan tuduhan radikalisme yang dialamatkan kepada Din Syamsuddin adalah fitnah keji dan merupakan sebuah kebodohan,” kata Sudarnoto, saat itu.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya