Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang 26 Desa di Pati

Tanggul jebol akibat hujan deras semalaman

Jakarta, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur wilayah Lereng Gunung Muria di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sejak Rabu malam (13/7/2022) hingga Kamis (14/7/2022) dini hari, menyebabkan tanggul jebol hingga mengakibatkan banjir bandang.

Hujan deras yang berlangsung semalaman itu membuat tanggul beberapa sungai kehilangan kemampuan menampung debit air yang terus naik sehingga air melimpah ke permukiman penduduk. Petaka itu terjadi ketika sebagian besar penduduk terlelap.

"Pada saat kejadian tengah malam itu, terhitung ada belasan rumah yang hanyut terbawa arus banjir bandang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari dalam siaran persnya, Jumat (15/7/2022).

1. Tanggul pernah jebol pada Juni

Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang 26 Desa di PatiIDN Times/Aji

Keesokan paginya, ketika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah bersama unsur pemerintah Kabupaten Pati turun ke lokasi, ditemukan beberapa titik tanggul yang jebol dan menjadi biang banjir bandang.

Menurut catatan, tanggul itu sebelumnya pernah jebol pada Senin (27/6/2022) dan telah diperbaiki. Namun hujan deras yang mengguyur Kamis tengah malam itu menyebabkan kerusakan untuk kedua kalinya.

Berdasarkan hasil kaji cepat yang terus dilakukan hingga Jumat, pukul 07.00 WIB, banjir bandang itu telah berdampak ke 26 desa yang terbagi di 4 kecamatan.

Baca Juga: Fakta Hasil Survei Udara BNPB Penyebab Banjir Bandang Kota Batu

Baca Juga: Perahu Nelayan Lamongan Rusak Diterjang Banjir Bandang

2. Lebih dari 20 rumah hanyut di empat desa

Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang 26 Desa di PatiANTARA FOTO/Galih Pradipta

Dari hasil asesmen itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pati menemukan ada satu titik tanggul sungai yang jebol dengan panjang kurang lebih 25 meter di Desa Bulumanis Kidul. Akibatnya 6 rumah hanyut dan 11 rumah rusak ringan hingga sedang.

Sementara itu, di Desa Tunjungrejo, sebanyak 7 rumah warga lenyap tersapu banjir bandang setelah tanggul Sungai Sat jebol. Kemudian, 7 rumah lainnya mengalami rusak berat.

Sedikitnya 42 rumah rusak dengan rincian 6 rumah hanyut, 11 rumah rusak ringan-sedang di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso. Kemudian, 7 rumah hanyut dan 7 rumah rusak berat di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Pati ada 11 rumah rusak berat.

3. 425 warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing

Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang 26 Desa di PatiIlustrasi foto dampak banjir bandang. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Selain itu, RSU Soewondo juga tergenang air hingga masuk ke beberapa ruangan. Hal ini sempat mengganggu pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Banjir bandang juga membuat Kantor DP3AKB ikut tergenang.

Sementara itu, warga yang mengungsi ada 55 jiwa dari 14 KK di Desa Bulumanis. Sebelumnya, ada 425 warga Kelurahan Kalidoro yang mengungsi di Masjid Kalidoro, namun saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.

4. Kebutuhan logistik telah disalurkan kepada warga

Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang 26 Desa di PatiIlustrasi banjir. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang, BPBD Kabupaten Pati bersama lintas instansi terkait telah berada di lokasi untuk melakukan koordinasi dan kaji cepat. Posko lapangan pun telah didirikan di Balai Desa Bulu Manis, guna mempermudah koordinasi dan penanganan darurat.

Untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak dan tim di lapangan, dapur umum pun telah didirikan di tiga titik, yakni di Kantor Dinas Sosial, Balai Desa Bulumanis Kidul, dan kediaman Kepala Desa Tunjungrejo.

Sejumlah kebutuhan logistik juga telah disalurkan kepada warga penyintas dengan jenis makanan anak, makanan siap saji, lauk pauk siap saji, perlengkapan bayi, roti siap makan, dan beberapa kebutuhan lainnya.

5. Tim gabungan dan masyarakat masih gotong royong bersihkan sampah dan lumpur

Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang 26 Desa di PatiIlustrasi korban banjir (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Hingga Jumat, tim gabungan bersama masyarakat terus bergotong-royong untuk membersihkan material puing sampah dan lumpur yang terbawa banjir bandang.

Adapun pembersihan itu mendapat dukungan alat berat sebanyak 4 unit eskavator dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Dinas Pekerjaan Umum setempat. Di samping itu, truk pengangkut lumpur dan sampah serta puing lainnya juga disiagakan. Termasuk mobil tangki air milik BPBD Kabupaten Pati untuk pembersihan jalan.

6. Masyarakat di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai tingkatkan kewaspadaan

Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang 26 Desa di PatiWarga saat membongkar bangunan miliknya di bantaran Sungai Karang Mumus segmen Pasar Segiri, Jalan dr Soetomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu (IDN Times/Yuda Almerio)

Merujuk dari informasi prakiran cuaca tersebut, BNPB pun mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat dapat melakukan segala upaya yang merujuk pada mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan. Hal itu perlu dilakukan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya bencana susulan.

Upaya seperti normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, perbaikan dan penguatan tanggul, sosialisasi kepada masyarakat serta memantau perkembangan cuaca agar dilakukan secara berkala.

Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai juga diharapkan lebih meningkatkan kewaspadaannya.

"Apabila terjadi hujan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman," kata Abdul.

7. Hujan ringan masih berpotensi di Kabupaten Pati

Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang 26 Desa di PatiIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani-Semarang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang menyebut, hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Pati hingga malam.

Lebih lanjut, khususnya di wilayah pegunungan dan sekitarnya, kondisi cuaca hujan sedang-lebat yang dapat didahului petir dan angin kencang juga masih berpotensi terjadi.

Baca Juga: Bencana di Bogor, BNPB Ingatkan Potensi Banjir Susulan 

Baca Juga: Warga Terdampak Abrasi Minsel Dapat Dana Tunggu Hunian dari BNPB

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya