Imbas Virus Corona, 12 Mahasiswa Unesa Terisolasi di Wuhan

Rektorat pastikan mereka tidak terjangkit virus

Surabaya, IDN Times- Menyebarnya virus Corona membuat Tiongkok memblokade akses di dua kota, yakni yakni Wuhan dan Huanggang. Sejumlah akses publik ditutup. Aktivitas bandara, bus, taksi, hingga supermarket berhenti.

Hal itu turut berimbas pada 12 orang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Wuhan. Mereka merupakan penerima beasiswa yang sedang melanjutkan pendidikan di Central China Normal University, Wuhan. Rinciannya, sembilan mahasiswa S1 dan tiga mahasiswa S2. Mereka terisolasi dan aktivitasnya dibatasi.

Rektor Universitas Negeri Surabaya Prof Dr. Nurhasan mengatakan, komunikasi antara Unesa dengan mahasiswa tak pernah terputus hingga saat ini.

“Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan mahasiswa yang ada di sana untuk memastikan kondisi mereka” terang Nurhasan melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (24/10).

1. Mahasiswa Unesa di Wuhan tak ada yang terjangkit virus Corona

Imbas Virus Corona, 12 Mahasiswa Unesa Terisolasi di WuhanSuasana Wuhan, Tiongkok. Dok. Istimewa

Melalui rilis yang dikirimkan oleh Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Wuhan kepada Unesa, disebutkan bahwa seluruh mahasiswa tak ada yang terjangkit virus tersebut. Lebih lanjut, hal itu juga dipertegas oleh Nurhasan.

“Semua kondisinya baik dan Alhamdulillah sehat. Ada 9 orang (mahasiswa S1) yang di Wuhan, semuanya mendapat penanganan sendiri dari kampus” jelas Nurhasan.

2. Dapat pengamanan ketat dari pihak kampus

Imbas Virus Corona, 12 Mahasiswa Unesa Terisolasi di WuhanSuasana kota Wuhan, Tiongkok di sekitar asrama mahasiswa Indonesia yang terisolasi. Pramesti Ardita Cahyani for IDN Times

Untuk mengantisipasi penyebaran virus yang semakin luas, tiap-tiap dormitory mahasiswa meningkatkan pengawasan. Tindakan pencegahan seperti pembagian masker dan termometer gratis juga dilakukan oleh tiap tiap kampus di Wuhan.

Salah seorang mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni Unesa, Nathania menceritakan, setiap hari ada pengecekan suhu tubuh yang dilakukan oleh pihak kampus.

“Setiap hari kami diwajibkan untuk menggunakan masker, dicek suhu tubuh secara rutin. Kami juga diwajibkan untuk selalu mencuci tangan tiap selesai beraktivitas” cerita Nathania dihubungi IDN Times melalui WhatsApp.

Baca Juga: Jajal Thermal Scanner, Khofifah Pastikan Jatim Aman dari Virus Corona

3. Mahasiswa mengaku kenyamanan berkurang

Imbas Virus Corona, 12 Mahasiswa Unesa Terisolasi di WuhanNathania bersama mahasiswa Unesa lainnya sebelum virus corona menyebar di Wuhan. Dokumentasi pribadi Nathania

Pengamanan ketat yang dilakukan kampus untuk mengurangi risiko penyebaran virus Corona membuat aktivitas mahasiswa terhambat. Mahasiswa merasa kenyamanannya berkurang. Nathania menyampaikan bahwa ada rasa sedih, tapi ia tepis itu demi kesehatannya.

“Tentunya kami sedih. Akses ke mana mana susah. Tapi kembali lagi, semua demi kita biar gak terjangkit virusnya” jelasnya.

4. Pemerintah Tiongkok pastikan logistik tetap tercukupi

Imbas Virus Corona, 12 Mahasiswa Unesa Terisolasi di WuhanRak yang biasa digunakan untuk menjual masker terlihat kosong di sebuah toko di Beijing, Tiongkok, pada 21 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee

Dengan ditutupnya akses masuk maupun keluar Wuhan, membuat supermarket mengalami keterbatasan stok makanan. Nathania menyampaikan bahwa pemerintah Tiongkok berjanji untuk mencukupi logistik di Wuhan.

“Logistik masih bisa kami cari, cuma harganya sedikit lebih mahal. Berhubung Tahun Baru Imlek juga, jadinya banyak toko yang tutup. Melalui Jemenlu dan KBRI juga sudah memintah pemerintah Tiongkok untuk stok logistik ke Wuhan” lanjutnya.

5. Tak putus komunikasi dengan keluarga

Imbas Virus Corona, 12 Mahasiswa Unesa Terisolasi di WuhanIlustrasi komunikasi. pexels/javier-pastrana

Beredarnya virus yang sangat cepat membuat keluarga Nathania dan kawan-kawannya khawatir. Betapa tidak, virus yang sudah beredar sejak akhir Desember lalu hingga sekarang sudah menyebabkan banyak warga meninggal. Nathania dan temannya setiap hari terus memberikan kabar ke keluarganya.

“Keluarga kami pasti khawatir. Bahkan kami yang di Wuhan juga kaget dengan penyebaran virus yang cepat. Kami semua di sini setiap hari video call dengan keluarga dan selalu memberikan informasi ke keluarga” pungkasnya.

Baca Juga: Hindari Virus Corona, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Bertahan di Asrama 

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya