7 Bulan COVID, di Awal Oktober Kesembuhan RI Lebih Tinggi dari Dunia

Per 2 Oktober total kesembuhan COVID-19 di RI 74,90 persen

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyoroti penanganan COVID-19 di Indonesia selama tujuh bulan ini. Dalam video yang berdurasi 7 menit 56 detik itu, Jokowi menyebutkan bahwa penanganan wabah virus corona di Tanah Air lebih baik dibandingkan negara lainnya.

"Saya bisa mengatakan penanganan COVID-19 Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik, maka saya hanya bicara fakta dalam jumlah kasus. Dan jumlah kematian, Indonesia jauh lebih baik ketimbang negara-negara lain dengan jumlah penduduk yang besar," ujar Jokowi dalam keterangan pers yang diunggah di channel YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).

Benarkah penanganan COVID-19 di Indonesia lebih baik dari negara lain? Berikut perbandingan angka kesembuhan dan kematian di Indonesia dan dunia. 

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Jokowi soal COVID: Pemerintah Tidak Mencla-mencle

1. Total kasus sembuh di Indonesia per 2 Oktober mencapai 74,90 persen

7 Bulan COVID, di Awal Oktober Kesembuhan RI Lebih Tinggi dari DuniaIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam video tersebut, terlihat di menit kedua, Jokowi memaparkan tentang perkembangan kasus di Indonesia. Salah satunya yaitu kasus kesembuhan. Pada grafik yang ditampilkan, persentase kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 74,90 persen.

Data tersebut sesuai dengan data yang disampaikan oleh Satgas Penanganan COVID-19. Di mana pada 2 Oktober 2020, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 2.853 orang. Dengan demikian, total kasus sembuh dari COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 221.340 atau 74,90 persen dari total kasus.

Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Indonesia juga bertambah. Dari data Satgas COVID-19 per Jumat (2/10/2020), terjadi penambahan kasus sebanyak 4.317 orang. Sehingga, total kasus COVID-19 di Tanah Air mencapai 295.499 kasus.

Sedangkan total kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 10.972 atau 3,7 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

2. Per 2 Oktober, total kasus sembuh di dunia 74,43 persen

7 Bulan COVID, di Awal Oktober Kesembuhan RI Lebih Tinggi dari DuniaIlustrasi petugas medis melakukan perawatan terhadap pasien terinfeksi virus corona (COVID-19) di instalasi khusus (ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun)

Sedangkan kasus COVID-19 di dunia per Jumat 2 Oktober 2020 pukul 15.26 WIB, menurut catatan World O Meter, mencapai 34.510.369 kasus.

Dari total kasus tersebut, angka kesembuhan dunia mencapai 25.684.826 atau 74,43 persen. Sedangkan angka kematian berada di 1.028.050 kasus. Sementara sisa active cases atau kasus aktif COVID-19 di dunia sebesar 7.796.956.

3. Pada Kamis 1 Oktober 2020, persentase kesembuhan di Indonesia juga sedikit di atas dunia

7 Bulan COVID, di Awal Oktober Kesembuhan RI Lebih Tinggi dari DuniaJuru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Dok.Biro Pers Kepresidenan)

Per Kamis tanggal 1 Oktober 2020, angka kesembuhan Indonesia juga berada sedikit di atas rata-rata dunia. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, pada Kamis 1 Oktober 2020.

"Jumlah sembuh (di Indonesia) adalah 218.487 atau 75 persen, di mana kasus sembuh dunia adalah 74,43 persen. Jadi persentase sembuh Indonesia sedikit lebih tinggi dari dunia," jelas Wiku dalam keterangan persnya, Kamis.

Per 1 Oktober 2020, lanjut Wiku, di Indonesia terjadi penambahan kasus sebanyak 4.174, sehingga jumlah kasus aktif di Tanah Air mencapai 61.739 atau 21,2 persen.

Sementara di dunia, ujar Wiku, kasus aktif sebanyak 22,5 persen. "Kita sedikit di bawah kasus aktif dunia," jelas Wiku.

Sementara, kasus kematian kumulatif di Indonesia per 1 Oktober mencapai 10.856 atau 3,7 persen. Angka tersebut masih berada di atas rata-rata dunia yang sebesar 2,98 persen.

"Kasus meninggal persentasenya semakin turun, tapi masih di atas rata-rata dunia," tutur Wiku.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir.

Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: 7 Bulan Pandemik COVID-19, Jokowi Belum Puas dengan Kerja Menterinya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya