80 Persen dari Kasus Kematian COVID-19 di RI Berusia di Atas 45 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan jumlah kasus yang meninggal karena COVID-19 meningkat 25 persen dalam sepekan. Ia pun meminta agar angka kematian akibat virus corona ini perlu menjadi perhatian.
"Selama satu minggu terakhir ini rata-rata jumlah kasus meninggal adalah 105 kasus atau meningkat sebesar 25 persen dibandingkan seminggu sebelumnya," kata Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/9/2020).
1. 80 persen kasus kematian berasal dari usia di atas 45 tahun
Secara persentase, kata Wiku, rata-rata kasus meninggal juga meningkat dari 3 persen pada minggu lalu, menjadi 7 persen di minggu ini. Artinya, lanjut dia, sejak September 2020, angka kematian akibat COVID-19 memang perlu perhatian khusus.
"Jika dilihat dari kelompok usia, ternyata 80 persen dari total kasus kematian itu berasal dari kelompok usia di atas 45 tahun," ujar Wiku.
Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Kamis 17 September 2020
2. Pemerintah harap masyarakat berusia di atas 45 tahun selalu menjaga kesehatannya
Editor’s picks
Kelompok usia di atas 45 tahun, diharapkan pemerintah untuk benar-benar menjaga kesehatannya. Wiku juga meminta agar mereka sebisa mungkin tak berkegiatan di luar rumah.
"Jika terpaksa keluar rumah harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak di tempat umum dan rajin cuci tangan," ucapnya.
3. Wiku ingatkan usia di atas 45 tahun untuk hindari penggunaan transportasi umum
Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pakar Satgas ini juga meminta masyarakat yang memiliki usia rentan untuk menghindari penggunaan transportasi umum. Hal itu juga berlaku pada usia produktif antara 19-45 tahun.
"Sebagai kelompok usia yang produktif dengan mobilitas relatif tinggi, serta frekuensi interaksi sosial juga tinggi, berpotensi menjadikan mereka sebagai carrier yang bisa menularkan COVID kepada keluarganya, ataupun kerabatnya, ataupun kelompok orang-orang yang berusia rentan dan tinggal bersama mereka," jelas Wiku.
Baca Juga: COVID-19 Naik 3.635 Kasus, Ini 11 Provinsi dengan Kenaikan Tertinggi