Akan Kunjungi Indonesia, Ini Sosok Raja Belanda Willem Alexander

Raja Willem dijadwalkan berkunjung ke 4 kota di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Raja Belanda Willem Alexander akan datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan. Rencananya, Raja beserta Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti akan berkunjung pada 10-13 Maret 2020. Dalam rangkaian kunjungan kenegaraan itu, Raja Willem dan Ratu Maxima akan berkunjung ke empat daerah, yakni Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan, dan Sumatera.

Kedatangan delegasi Belanda ke Indonesia, kata Raja Willem, salah satunya untuk membantu mendongkrak pariwisata di Indonesia. Terutama, di tengah virus corona yang melanda sejumlah negara, sektor pariwisata ikut menurun, termasuk Indonesia. Selain itu, kunjungan delegasi Belanda tentunya guna membicarakan kerja sama kedua negara ke depannya.

Pada kunjungannya di hari pertama, Raja dan Ratu Belanda itu akan bertemu dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Akan berkunjung ke tanah air, seperti apa sosok Raja Willem?

1. Willem merupakan raja termuda di Eropa

Akan Kunjungi Indonesia, Ini Sosok Raja Belanda Willem AlexanderDok.IDN Times/Istimewa

Willem Alexander merupakan anak tertua dari Putri Beatrix dan Claus von Amsberg. Pria yang lahir di Utrecht itu, menjadi Pangeran Oranye dan pewaris takhta Belanda pada 30 April 1980 setelah ibunya naik takhta. Kemudian, Willem pun naik takhta setelah ibunya mengundurkan diri pada 30 April 2013. Oleh karena itu Willem menjadi raja termuda di Eropa pada usianya yang ke-46.

2. Willem mempunyai 3 gelar kerajaan

Akan Kunjungi Indonesia, Ini Sosok Raja Belanda Willem AlexanderIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Willem adalah bayi lelaki kerajaan Belanda pertama sejak Pangeran Alexander. Pria kelahiran 27 April 1967 ini juga merupakan pewaris takhta lelaki pertama sejak kematian Alexander di tahun 1884. Sejak lahir, Willem memiliki gelar Pangeran Belanda, Pangeran Oranye-Nassau, dan Jonkheer dari Amsberg.

Sebelum menempati Istana Huis ten Bosch di Den Haag, Willem tinggal bersama keluarganya di kastil Drakestijen di desa Lage Vuursche dekat Baarn sejak ia lahir hingga tahun 1981. Ibu Willem, menjadi Ratu Belanda pada tahun 1980, setelah neneknya, Juliana, turun dari takhta. Setelah itu, Willem pun menerima gelar turun menurun sebagai Pangeran Oranye, sang pewaris takhta Kerajaan Belanda.

Baca Juga: Belanda Siap Bantu Atasi Masalah Ekspor Sawit Indonesia di Uni Eropa

3. Raja Willem memiliki pengalaman militer yang banyak

Akan Kunjungi Indonesia, Ini Sosok Raja Belanda Willem AlexanderIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Raja Willem mengikuti Sekolah Dasar Nieuwe Baarnse di Baarn pada tahun 1973-1979. Lalu, ia melanjutkan pendidikan ke tiga sekolah menengah yang berbeda, yaitu Lyceum Baarns di Baarn pada tahun 1979-1981, Eerste Vrijzinnig Christelijk Lyceum di Den Haag di tahun 1981-1983, dan Atlantic College di Wales pada 1983-1985.

Setelah lulus sekolah menengah, Willem bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan Belanda dari Agustus 1985 sampai Januari 1987. Dia menerima pelatihan di Koninklijk Instituut voor de Marine, fregat HNLMS Tromp dan HNLMS Abraham Crijnssen.

Pada tahun 1988, Willem menerima pelatihan tambahan di kapal HNLMS Van Kinsbergen dan menjadi seorang Letnan. Sebagai pasukan cadangan Angkatan Laut Kerajaan Belanda, Willem kemudian dipromosikan menjadi Mayor Laut pada tahun 1995, Letnan Kolonel Laut pada 1997, Kolonel Laut pada tahun 2001, dan Komodor (Laksamana Pertama) pada 2005.

Sebagai pasukan cadangan Angkatan Darat Kerajaan Belanda, ia menjadi Mayor pada 1995, dan dipromosikan menjadi Letnan Kolonel pada 1997, Kolonel pada 2001 dan Brigadir Jenderal pada 2005. Sebagai pasukan cadangan Angkatan Udara Kerajaan Belanda, ia menjadi Komandan Skuadron pada 1995 dan dipromosikan menjadi Komodor Udara pada 2005. Sebagai pasukan pendukung Kepolisian Belanda, Willem menjadi Brigadir Jenderal di tahun 2005.

Usai pengabdian militernya pada 1985-1987, Willem juga sempat mengambil jurusan sejarah di Universitas Leiden pada 1987 dan menerima gelar akademisnya pada tahun 1993. Disertasi akhirnya mengenai respons Belanda atas keputusan Prancis di bawah Presiden Charles de Gaulle untuk meninggalkan struktur komando terpadu NATO.

Tak hanya bahasa Belanda, Willem juga menguasai bahasa Inggris, Spanyol, dan Jerman.

4. Raja Willem adalah pilot dan co-pilot dengan jam terbang tinggi

Akan Kunjungi Indonesia, Ini Sosok Raja Belanda Willem AlexanderIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Hal yang tak pernah diduga, sang Raja Belanda ini rupanya pernah menjadi co-pilot dari sebuah maskapai penerbangan komersial. Meski ia adalah turunan kerajaan, namun pengalamannya membawa kendaraan raksasa ini tidak perlu diragukan lagi.

Willem sudah belajar tentang penerbangan sejak tahun 1985 sesaat setelah ia kuliah di perguruan tinggi swasta keenam di Kastil St Donat di Vale of Glamorgan. Jam terbang sang raja ini juga sangat tinggi. Terbukti dari pengalamannya ketika ia menerbangkan pesawat Fokker 70 KLM selama 21 tahun.

Bahkan, sebelum menerbangkan Fokker ini, Raja Willem merupakan seorang pilot untuk maskapai kargo Belanda Martin Air. Sayangnya, karena Fokker sekarang ini sudah tidak diterbangkan lagi, jadi Willem harus ikut dalam pelatihan penerbangan Boeing 737. 

5. Raja Willem sebut mempunyai banyak kenangan di Indonesia

Akan Kunjungi Indonesia, Ini Sosok Raja Belanda Willem AlexanderDok.IDN Times/Istimewa

Sebelum berkunjung ke Indonesia, Raja Willem menggelar pertemuan dengan 8 jurnalis Indonesia di Istana Noordeinde yang terletak di Den Haag, Belanda. Pertemuan itu untuk membahas mengenai kunjungan kenegaraan yang akan dilakukannya ke tanah air.

Meski sibuk dengan urusan kerajaan, Raja Willem termasuk sering mengajak keluarganya untuk berlibur. Rupanya, kunjungan Raja Willem ke Indonesia besok bukan kali pertama untuknya.

Sebelumnya, ia pernah melakukan liburan privat bersama keluarganya di Bali. Ia juga pernah berlibur bersama ayahnya ke Indonesia. Menurutnya, tempat-tempat yang akan dikunjungi di Indonesia nanti merupakan tempat yang banyak kenangan baginya.

Raja Willem akan memulai rencana kunjungannya dengan terbang ke Yogyakarta. Ia mengaku sudah pernah berkunjung ke Kota Gudeg itu secara informal bersama ayahnya.

Ia mengatakan Yogyakarta menjadi salah satu kota yang penting dan penuh sejarah bagi Indonesia. Itu pula menjadi alasan ia sangat tertarik untuk mengunjungi Yogyakarta. Raja Willem juga mengatakan ingin mempelajari budaya Jawa di sana. 

Selain Yogyakarta, Raja dan Ratu Belanda juga akan berkunjung ke Kalimantan. Raja Willem mengaku banyak hal yang bisa dibahas mengenai Kalimantan, salah satunya tentang kelapa sawit.

Untuk kunjungan terakhirnya, Raja Willem dan Ratu Maxima akan berkunjung ke Danau Toba. Nantinya, kunjungan tersebut akan fokus pada bidang pariwisata. Dalam kunjungannya ke Danau Toba, Raja Willem berharap hal itu bisa meningkatkan pariwisata lokal, sehingga akan banyak turis yang datang. Wabah isu corona menyebabkan beberapa daerah yang menjadi tujuan unggulan pariwisata menjadi sepi. 

Raja Willem mengatakan, bukan kali pertama ia ke Danau Toba. Sebelumnya, ia juga pernah ke danau tersebut bersama ayahnya. Dalam kenangannya, Danau Toba adalah tempat yang indah dan menarik untuk dikunjungi.

Baca Juga: Cerita Raja Belanda Kenang Indahnya Yogyakarta dan Danau Toba

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya