Akhir Tahun Lalu Jokowi Bela Edhy Prabowo soal Ekspor Benih Lobster
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu dini hari (25/11/2020). Penangkapan diduga terkait izin ekspor benih lobster.
Izin ekspor benih lobster ini sempat memicu polemik. Bahkan Edhy sempat saling sindir dengan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti akhir tahun lalu saat Edhy melontarkan rencananya mencabut larangan ekspor tersebut.
Saat itu, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo sempat merespons rencana Edhy, dan terkesan membela. Bahkan terang-terangan tidak melarang rencana Edhy asal memberikan manfaat bagi nelayan dan lingkungan. Untuk kilas balik, begini pernyataan Jokowi di sela peresmian Jalan Tol Balikpapa-Samarinda pada 17 Desember 2019 lalu.
1. Pesan Jokowi, ekspor benih lobster jangan sampai awur-awuran
Baca Juga: [BREAKING] Edhy Prabowo Ditangkap Terkait Izin Ekspor Benih Lobster
"Yang paling penting menurut saya, negara mendapat manfaat, nelayan mendapat manfaat, lingkungan tidak rusak. Nilai tambah ada di dalam negeri dan ekspor tidak ekspor itu hitungannya dari situ," kata Jokowi saat itu.
Namun, menurut Jokowi, masalah ekspor jangan sampai sembarangan dilakukan. Ia mengatakan, pakar-pakar pasti tahu bagaimana agar lobster tidak diekspor secara sembarangan.
"Saya kira pakar-pakarnya tahulah mengenai bagaimana tetap menjaga lingkungan agar lobster itu tidak diselundupkan, tidak diekspor secara awur-awuran, tapi juga nelayan dapat manfaat dari sana, nilai tambah ada di negara kita," ujar dia.
2. Jokowi ingatkan keseimbangan ekspor dan lingkungan
Jokowi saat itu juga menyampaikan, soal ekspor ini jangan dilihat dari sisi lingkungan saja, melainkan juga dari nilai ekonominya. Meski begitu, ia juga mengingatkan bahwa masalah lingkungan juga harus diperhatikan.
Editor’s picks
"Keseimbangan itu paling penting bukan hanya bilang jangan, gak. Keseimbangan itu yang harus diperlukan," tutur Jokowi.
Sekadar diketahui, ketika Edhy gencar menginformasikan bakal dibukanya kembali keran ekspor benih lobster, Sudi Pudjiastuti yang saat menjadi menteri mengeluarkan larangan ekspor benih lobster lewat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015, mengkritik rencana Edhy itu. Ia bahkan memposting video di akun Instagram-nya.
"Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya. Dengan harga seperseratusnya pun tidak. Astagfirullah .. karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dr Nya," tulis Susi dalam akun Instagramnya, @susipudjiastuti115
4. Edhy Prabowo ditangkap KPK
Sebelumnya Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango mengungkapkan soal penangkapan Edhy Prabowo. Namun ia tidak merinci secara detail.
"Benar kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi. Maaf selebihnya nanti saja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," kata Nawawi saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).
Belum diketahui atas kasus korupsi apa Edhy Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan selain Edhy, sejumlah orang yang turut ditangkap. Ghufron mengatakan, Edhy ditangkap pada pukul 01.23 WIB.
Edhy diduga ditangkap karena kasus izin ekspor benih lobster. Kini Edhy sedang dimintai keterangan oleh penyidik KPK. Komisi antirasuah nanti akan mengumumkan hasil penangkapan tersebut ke publik.
“Nanti akan disampaikan penjelasan resmi KPK. Mohon kita beri waktu tim kedeputian penindakan bekerja dulu,” kata Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Juga: Profil Edhy Prabowo, Tangan Kanan Prabowo Subianto yang Ditangkap KPK