Aparat Intimidasi Wartawan Peliput Demo, Moeldoko: Gak Boleh Terjadi

Wartawan IDN Times mendapatkan intimidasi dari aparat

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi peristiwa penyerangan yang terjadi pada wartawan saat meliput kericuhan demo mahasiswa di sekitaran Gedung DPR RI, Jakarta, pada Selasa (24/9).

Moeldoko sangat menyayangkan perlakuan aparat tersebut. Ia mengatakan, seharusnya penyerangan kepada wartawan tidak boleh terjadi.

1. Moeldoko sebut intimidasi harusnya tidak terjadi

Aparat Intimidasi Wartawan Peliput Demo, Moeldoko: Gak Boleh TerjadiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sejumlah wartawan yang tengah meliput aksi demo mahasiswa kemarin, sempat menjadi korban aparat keamanan. Terkait hal itu, Moeldoko menuturkan seharusnya penyerangan terhadap wartawan tidak boleh terjadi.

"Mestinya gak boleh terjadi," kata Moeldoko di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (25/9).

2. Aparat yang melakukan tindakan represif akan diberi sanksi

Aparat Intimidasi Wartawan Peliput Demo, Moeldoko: Gak Boleh TerjadiIDN Times/Margith Juita Damanik

Mengenai aparat yang melakukan tindakan represif, Moeldoko sebut mereka akan mendapatkan evaluasi. Dari evaluasi tersebut, apabila ada aparat yang melanggar, maka akan diberikan sanksi.

"Pasti (diberi sanksi). Yang pertama pasti dievaluasi. Pasti dievaluasi," ujar Moeldoko.

Baca Juga: Motor Milik Wartawan Okezone Dibakar Massa saat Ricuh di DPR

3. Aparat diminta tak melakukan tindakan represif

Aparat Intimidasi Wartawan Peliput Demo, Moeldoko: Gak Boleh TerjadiIDN Times/Helmi Shemi

Selama ini, lanjut Moeldoko, aparat keamanan selalu diminta untuk tidak melakukan tindakan represif dalam menghadapi massa aksi. Apabila ada yang melanggar hal itu, maka akan diberikan sanksi.

"Perintah Presiden, proporsional dan profesional. Proporsional adalah terukur, profesional adalah bagaimana prajurit itu bisa melaksanakan tahapan-tahapan sesuai dengan SOP," jelas Moeldoko.

"Terhadap hal-hal yang di luar itu ditanyakan tadi, akan kita evaluasi, di mana letaknya titik krusialnya, di mana, sehingga terjadi peristiwa seperti itu," sambungnya.

4. Wartawan IDN Times mendapatkan intimidasi dari aparat keamanan

Aparat Intimidasi Wartawan Peliput Demo, Moeldoko: Gak Boleh TerjadiIDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Diketahui, salah satu wartawan IDN Times Vanny El Rahman sempat mendapatkan intimidasi di lapangan oleh aparat keamanan. Vanny ditendang dan dipaksa menghapus foto serta video di ponsel miliknya saat meliput aksi demonstrasi, Selasa (24/9) malam.

Kejadian bermula saat ia dan seorang rekan wartawan lain berada di fly over Slipi. Ketika itu polisi memukul mundur demonstran. Vanny mengaku melihat polisi menangkap satu orang demonstran.

"Sekitar pukul 21.40 WIB, polisi menangkap satu orang. Dia gak pakai almamater kampus, cuma jaket hitam," kata Vanny, Selasa (24/9) malam.

Polisi itu mendekap kepala demonstran sebelum memukulnya dengan tameng dari belakang.

"Gue rekam kejadian itu sekitar 15 detik, tiba-tiba ada 2 polisi datang dari kanan dan kiri gue," ujar Vanny.

Polisi yang datang dari sisi kiri menendang Vanny namun ia menahan dengan tangan kirinya. "Yang dari kanan menarik paksa ID pers gue," katanya.

Vanny sempat menjelaskan kepada polisi bahwa dirinya adalah seorang wartawan dan kantornya tidak jauh dari lokasi tersebut. Namun, polisi tidak peduli dan lantas menempeleng kepala Vanny.

Tak hanya itu, polisi tersebut menarik ID pers dan meminta Vanny menghapus video dan foto yang ada pada ponselnya. Vanny sempat menolak menghapus dan beradu mulut dengan polisi.

"Kamu gak tahu apa yang mereka (demonstran) lakukan? Kamu dikasih hati malah minta begini," kata Vanny menirukan ucapan polisi.

Ia kemudian dibawa ke bawah flyover dalam posisi tangan kanannya masih didekap oleh seorang polisi dan seorang polisi lainnya memegang baju Vanny dari belakang. Vanny yang mencoba kembali ke kantor justru diminta polisi berjalan ke arah Slipi Petamburan.

Baca Juga: Wartawan IDN Times Ditendang Polisi saat Meliput Demo di Flyover Slipi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya