Banyak Wamen dan Staf Khusus, Moeldoko: Itu Bukan Dorongan Politik!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengatakan bahwa penambahan wakil menteri dan staf khusus tak mempengaruhi efektivitas ke depannya. Menurut dia, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memang menginginkan kerja cepat, sehingga sumber daya manusia (SDM) harus ditambah.
Moeldoko berpendapat, semakin banyak SDM di dalamnya, maka hasilnya akan lebih besar dan kerjanya cepat. Sehingga, keputusan Jokowi untuk menambah wamen dan staf khusus dianggapnya efisien.
1. Moeldoko katakan untuk efisiensi tak perlu berhemat
Terkait birokrasi yang disebut semakin "gemuk", Moeldoko lalu membicarakan tentang teori efektivitas dan efisiensi. Untuk teori efisiensinya sendiri, Moeldoko menilai jumlah besar juga akan mempengaruhi hasil yang banyak. Sehingga, tak perlu untuk berhemat.
"Umpamanya kita begini, kita keluarin 1.000 tapi hasilnya sedikit, kita mendingan keluarin 2.000 tapi hasilnya banyak. Pilih yang mana? Kan begitu. Itu teori efisiensi seperti itu," kata Moeldoko di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Baca Juga: Jokowi Memilih 7 Millennial menjadi Staf Khusus, Mengapa?
2. Moeldoko sebut Jokowi ingin kerja cepat sehingga SDM harus ditambah
Editor’s picks
Mantan Panglima TNI itu kemudian menjelaskan tentang teori efektivitas. Ia mengatakan, Jokowi menginginkan kerja yang cepat, sehingga dengan SDM yang banyak, maka akan membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat.
"Ciri-ciri kepemimpinan Presiden adalah speed, waktu yang cepat. Waktu yang cepat itu perlu sumber daya. Untuk itu sumber daya yang ada mungkin dianggap lebih kuat lagi kalau diperkuat wamen. Sudah dihitung ya, ada kalkulasi-kalkulasi," jelas dia.
3. Moeldoko sebut penambahan wamen dan stafsus bukan karena dorongan politik
Oleh karena itu, lanjut Moeldoko, untuk efisiensi ke depannya memang tidak perlu berhemat. Ia juga menegaskan bahwa penambahan wamen dan stafsus bukan karena dorongan politik.
"Untuk itu, supaya dipahami secara baik bahwa tidak ada upaya akomodatif atas desakan politik. Tidak. Tapi sungguh-sungguh ingin pencapaian atas apa yang sudah digariskan Presiden," katanya lagi.
Baca Juga: Dinilai Kontraproduktif dan Politis, Jokowi Tetap Bakal Tambah 6 Wamen