Begini Pesan Dewan Pertimbangan MUI Jelang Pilpres 2019

Wapres JK dan MUI gelar pertemuan

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersama Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat pleno ke-29 di kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (6/8). Rapat tersebut membahas tentang umat Islam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin mengatakan, ada beberapa hal yang dibahas untuk menghadapi Pemilu 2019 dan menghasilkan beberapa saran menjelang pesta demokrasi. Kira-kira apa saja pembahasan dan sarannya?

1. Ormas Islam disarankan melakukan gerakan berlandaskan budaya masyarakat

Begini Pesan Dewan Pertimbangan MUI Jelang Pilpres 2019IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Din mengatakan melihat berbagai aspek kehidupan, baik meliputi sosial maupun pendidikan dan kebudayaan, Dewan Pertimbangan MUI pun menyarankan beberapa hal menjelang tahun politik ini.

Saran pertama adalah tentang perjuangan kebudayaan yang dilakukan ormas Islam. Menurut Din, ormas Islam harus melakukan gerakan kultural yang berlandaskan budaya masyarakat.

"Ini perlu terus dilakukan. Walau pun perlu juga dilakukan perubahan struktural sebagaimana dilakukan partai-partai politik atau lewat jalur politik," kata Din di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (6/8).

Kedua, gerakan ormas Islam ke depan harus didorong untuk melakukan jalan dakwah yang mengayomi umat.

"Mengayomi 220 juta umat Islam, bukan hanya beberapa atau sebagian dari mereka, dan juga jalan politik yang harus dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah umat Islam tadi," kata dia.

Baca Juga: Bergabungnya SBY Belum Tentu Menangkan Prabowo di Pilpres 2019

2.Umat Islam tersebar di berbagai partai politik

Begini Pesan Dewan Pertimbangan MUI Jelang Pilpres 2019IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ketiga, kata Din, agar konsep keumatan tidak dipersempit. Jangan sampai direduksi ke hanya sejumlah umat Islam. Sebagai contoh, jangan reduksi umat Islam yang berjumlah 220 juta menjadi hanya puluhan juta.

Bukan hanya itu, Din juga mengingatkan umat Islam bukan hanya berada di partai politik Islam, melainkan juga ada di beberapa partai politik, termasuk partai nasionalis.

"Ini harap dipandang sebagai keseluruhan umat Islam. Sebab kalau reduksionis, penyempitan jumlah umat Islam, kita mungkin hanya mengklaim sebagian dari mereka," kata Din.

3. Jangan mengklaim sesuatu itu baik atau buruk

Begini Pesan Dewan Pertimbangan MUI Jelang Pilpres 2019IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Saran terakhir, kata Din, dalam menyikap agenda demokrasi, jangan lah mudah mengatakan sesuatu itu baik atau buruk. Sehingga, jangan sampai mengklaim jalan ini adalah yang baik, jalan lainnya buruk, terutama di jalan politik.

Din menerangkan, jalan politik adalah jalan terbuka yang bisa diisi siapa saja, termasuk roh dan semangat Islam. Jadi seharusnya bisa diterima pihak mana pun.

"Kalau seandainya ini tidak bisa diterima, maka tadi pesan yang terakhir, jangan lah perbedaan aspirasi, kepentingan, dan calon yang berbeda membawa kerusakan ukhuwah Islamyiah. Ini kami tekankan dari dulu, etika umat Islam jangan saling menafikan dan jangan saling meniadakan," Din mengingatkan.

Mari jadikan suasana politik di Tanah Air sejuk, agar tidak ada perpecahan, setuju gak guys?

Baca Juga: Tugas Khusus Parpol Pendukung Jokowi di Pilpres 2019

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya