Belum Ada Kejelasan soal Vaksinasi, Jokowi Minta Kepastian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta menterinya memberi kepastian tentang vaksin COVID-19. Sebab, sejak saat ini masih belum ada pemerintah belum memberikan kepastikan kapan vaksinasi akan dilakukan. Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
"Saya nanti juga minta kepastian mengenai vaksin dan mulainya vaksinasi," ujar Jokowi seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).
1. Jokowi sampaikan kasus COVID-19 di Indonesia memburuk
Selain itu, Jokowi tampak geram lantaran kasus COVID-19 dalam beberapa hari ini justru meningkat pesat. Ia menyoroti peningkatan kasus yang terjadi di Tanah Air selama beberapa hari ini.
"Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," kata Jokowi.
Baca Juga: Percepat Pengembangan Vaksin, Jokowi Bentuk Tim Nasional Vaksin COVID
2. Jokowi sebut angka kasus aktif COVID-19 meningkat dari minggu lalu
Editor’s picks
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian memaparkan perkembangan kasus virus corona di Indonesia per 29 November 2020. Jokowi menyoroti angka kenaikan kasus aktif dari minggu sebelumnya.
"Kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen. Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu," tutur Jokowi sambil membaca data kasus COVID-19.
Sesekali Jokowi berhenti berbicara dan memberi penekanan pada kata-katanya. "Minggu yang lalu masih 12,78 persen. Sekarang 13,41 persen," lanjutnya.
3. Jokowi geram angka kesembuhan juga menurun
Selanjutnya, Jokowi turut menyoroti angka kesembuhan yang semakin menurun. Dia mengatakan bahwa kasus COVID-19 menjadi semakin memburuk di Indlnesia.
"Tingkat kesembuhan juga sama. Minggu yang lalu 84,03 persen, sekarang jadi 83,44 persen," ucapnya sambil sesekali melirik ke arah kirinya sambil mengangkat satu alisnya.
Baca Juga: Geram Kasus COVID-19 Melonjak Sepekan Ini, Jokowi: Semua Memburuk!