Bukan Masalah Korupsi, Ahok Emban Tugas Ini di Pertamina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan alasan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipilih sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero), adalah untuk mengawasi impor minyak.
Pemerintah menginginkan agar impor minyak ke depan bisa dikurangi, sehingga memang membutuhkan sosok Ahok sebagai pendobrak perusahaan pelat merah itu.
Baca Juga: Dahlan Iskan Blak-blakan 3 Masalah yang Dihadapi Ahok sebagai Komut
1. Ahok bukan untuk menuntaskan korupsi di Pertamina, tapi untuk mengawasi impor minyak
Pramono menjelaskan, dalam proses pemilihan, memang Ahok yang dinilai tepat menduduki kursi Komisaris Utama Pertamina. Sebab, masalah terbesar yang dihadapi Pertamina adalah defisit transaksi berjalan, atau kondisi di mana angka pertumbuhan impor lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekspor.
Karena itu, menurut Pramono, sosok Ahok bukan untuk menuntaskan permasalahan korupsi di Pertamina, melainkan agar membuat Pertamina berhenti impor minyak.
"Sehingga dengan demikian, penugasan Pak Ahok paling utama di Pertamina adalah hal-hal berkaitan dengan pengawasan. Jangan sampai Pertamina tidak mau berubah, masih berkeinginan impor minyak," kata Pramono di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
2. Ahok telah diputuskan menjadi komisaris utama PT Pertamina
Editor’s picks
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya mengumumkan, Basuki Tjahaja Purnama ditetapkan sebagai komisaris utama PT Pertamina.
"Insyaallah sudah putus dari Beliau, Pak Basuki akan jadi komisaris utama Pertamina," kata Erick di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Erick menjelaskan Ahok akan dibantu Wakil Menteri BUMN Budi Sadikin, yang akan menjadi wakil komisaris utama.
"Akan didampingi Pak Wamen Budi Sadikin jadi wakil komisaris utama," ucap dia.
3. Ahok mengaku tugasnya hanya mengawasi kinerja di lapangan
Sementara, Ahok mengatakan, segala bentuk kebijakan yang akan dilakukan Pertamina ada di tangan direksi. Tugas dia hanya akan fokus membantu dan mengawasi kinerja direksi.
"Saya hanya awasi internal. Beda dengan gubernur, dulu apa saja saya jawab. Ini hak wewenang ada di dirut dan Pak Erick. Hanya duduk bantu awasi. Masyarakat bisa lihat perkembangan kayak apa di lapangan," kata Ahok, di Jakarta, Senin (25/11).
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ahok Bakal Tetap Ngevlog?