Demokrat Keluar Koalisi? Begini Respons Gerindra

Benar gak ya?

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief membuat kontroversi baru di akun Twitternya @AndiArief. Dalam unggahan tersebut, Andi menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah 'Jenderal Kardus' yang hanya mementingkan uang di dalam koalisi.

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," tulis Andi lewat akunnya, Rabu (8/8).

Disebut Demokrat akan keluar koalisi, lalu apa tanggapan dari Gerindra?

1. Gerindra tetap coba komunikasi bersama petinggi Demokrat

Demokrat Keluar Koalisi? Begini Respons GerindraANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dan mengecek kembali pernyataan Andi Arief. Ia mengungkapkan selama ini komunikasi yang dijalin dengan Demokrat cukup baik.

"Ini kan Pak Andi Arief, bukan Pak SBY, nanti saya cek dulu pembicaraan dengan pimpinan teras Demokrat. Karena produktivitas pembicaraan kita dengan Demokrat sangat baik, sangat bagus," ungkap Muzani di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/8).

Baca Juga: Wasekjen Demokrat: Sandiaga Uno Bayar Rp500 M Demi Jadi Cawapres

2. Gerindra sebut masih berkoalisi dengan Demokrat

Demokrat Keluar Koalisi? Begini Respons GerindraIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Muzani, sebelum pernyataan koalisi berakhir belum keluar dari mulut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gerindra masih menyatakan terus berkoalisi dengan Demokrat.

"Oh iya dong, peluang koalisi masih terbuka. Pertama, kalau itu betul Sandi, belum didaftarkan. Yang kedua, ini masih ada cerita di dua hari ini," jelas Muzani.

3. Gerindra bantah Sandi beri uang kepada PKS dan PAN

Demokrat Keluar Koalisi? Begini Respons GerindraIDN Times/Helmi Shemi

Terkait dengan tudingan Andi yang menyatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membayar kepada PKS dan PAN sebesar Rp500 miliar untuk mendapatkan kursi cawapres, Muzani membantahnya.

"Saya kira gak benar (Sandi membayar)," ucap dia.

Semoga koalisi Gerindra-Demokrat masih terjalin baik ya guys.

Baca Juga: Demokrat-Gerindra Pecah Kongsi?

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya