Doni Monardo: Kasus COVID-19 Bisa Tiba-tiba Meledak Jika Lengah

Doni minta Indonesia belajar dari India

Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta pemerintah daerah dan masyarakat tidak lengah terhadap pandemik virus corona. Ia menyebut kasus COVID-19 ini bisa tiba-tiba meledak jika masyarakat tidak hati-hati.

"Kita jangan lengah, kita jangan anggap enteng COVID-19 ini. COVID-19 ini kasusnya tiba-tiba meledak nanti kalau kita tidak hati-hati,” ujar Doni dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (6/5/2021).

1. Doni tak ingin lonjakan kasus pada Agustus-September 2020 terulang

Doni Monardo: Kasus COVID-19 Bisa Tiba-tiba Meledak Jika LengahDoni Monardo selaku Kepala BNPB melakukan pemaparan di depan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke Gedung BPNB pada Rabu, 10 Juni 2020 (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dalam Rakor tersebut, Doni juga mencontohkan apa yang terjadi pada Agustus-September 2020 di Jakarta, yang mana kasus COVID-19 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Kenaikan kasus tersebut terjadi setelah adanya momentum libur panjang peringatan Hari Kemerdekaan hingga Maulid Nabi.

Berdasarkan laporan pada saat itu, bahkan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet mengalami lonjakan pasien hingga terjadi antrean mobil ambulance dari wilayah Jabodetabek.

"Di Jakarta terutama pada bulan Agustus-September tahun lalu, RSDC Wisma Atlet itu tiba-tiba kedatangan pasien yang jumlahnya ratusan orang sehari, sehingga ambulance harus antre masuk ke kawasan Wisma Atlet,” jelas Doni.

Baca Juga: Wisma Atlet untuk Karantina Beda Lokasi dengan RS Darurat Wisma Atlet

2. Doni minta Indonesia belajar dari India

Doni Monardo: Kasus COVID-19 Bisa Tiba-tiba Meledak Jika LengahSeorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Belajar dari pengalaman sebelumnya, maka Satgas Penanganan COVID-19 tidak ingin kondisi tersebut terulang kembali. Bahwa kenaikan angka kasus yang terjadi di Indonesia selalu terjadi setelah momentum liburan panjang karena adanya mobilitas manusia.

Oleh karena itu, Doni pun mengajak masyarakat untuk belajar dari fenomena yang terjadi di India.

"Kita lihat kasus India, per hari ini kasus aktif di India mencapai 3.493.665 dan Indonesia 98.217. Ini adalah kasus terendah kita, sejak kita menghadapi pandemik COVID-19. Dalam beberapa hari terakhir kasus aktif kita turun terus,” tambah Doni.

3. Larangan mudik jadi salah satu upaya pemerintah turunkan kasus COVID-19

Doni Monardo: Kasus COVID-19 Bisa Tiba-tiba Meledak Jika LengahIlustrasi mudik. (IDN Times/Imam Rosidin)

Dengan menurunnya kasus aktif di Indonesia, Doni mengatakan Presiden Jokowi telah memberi arahan agar segala upaya yang telah dilakukan dalam rangka penanganan dan pengendalian COVID-19 di Tanah Air untuk tidak diubah dan ditingkatkan performanya.

Oleh karena itu, maka larangan mudik menjadi salah satu upaya pemerintah agar tidak ada lonjakan kasus COVID-19.

"Ini sudah sangat baik dan Presiden mengatakan setelannya jangan diubah. Oleh karenanya kebijakan larangan mudik ini semata-mata untuk melindungi warga negara kita,” ucap Doni.

Baca Juga: [UPDATE] 156 Juta Orang di Dunia Terinfeksi COVID-19, India Mengganas 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya