Dukung Jokowi, TGB Siap Terima Sanksi dari Demokrat

TGB belum bisa menemui SBY

Jakarta, IDN Times - Nama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) santer disebut masuk dalam salah satu kandidat calon pendamping Jokowi di Pilpres 2019. TGB juga telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Jokowi.

Dukungannya terhadap Jokowi sempat menuai polemik di internal Partai Demokrat. Namun TGB mengatakan dirinya siap mengambil risiko apapun, termasuk harus mengundurkan diri dari Partai Demokrat. 

1. TGB siap menerima risiko atas dukungannya kepada Jokowi

Dukung Jokowi, TGB Siap Terima Sanksi dari DemokratIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Berkaitan dengan dukungannya terhadap Jokowi yang disebut mendahului keputusan partai, TGB pun mengatakan jika siap menerima risiko apapun atas sikapnya tersebut. Termasuk jika ia diminta mengundurkan diri dari Partai Demokrat.

"Saya tetap pada posisi saya, keputusan saya untuk mendukung Bapak Jokowi. Kalau ada risiko atas pilihan itu ya, saya akan hadapi," ujar TGB di Kantor ICMI, Menteng, Jakarta, Rabu (11/7).

2. TGB belum sempat bertemu SBY

Dukung Jokowi, TGB Siap Terima Sanksi dari DemokratANTARA FOTO/Siswowidodo

TGB menjelaskan, terkait dengan dukungannya terhadap Jokowi, setahu dia tidak pernah ada larangan untuk beraspirasi di internal partai. Sejak awal, diakuinya, dia sudah cukup lama meminta waktu untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas aspirasinya, namun belum sempat bertemu.

"Dan sebenarnya saya juga sudah cukup lama minta waktu bertemu dengan bapak ketua umum, mungkin karena beliau banyak sekali kesibukan yang lain, sehingga sampai sekarang belum diberi waktu belum ada kesempatan bertemu," ungkapnya.

3.TGB belum mendapat konfirmasi dari SBY

Dukung Jokowi, TGB Siap Terima Sanksi dari DemokratIDN Times/Teatrika Putri

TGB melanjutkan, karena susahnya waktu bertemu dengan SBY, ia pun mengaku jika belum secara resmi mengungkapkan aspirasinya untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019 kepada SBY. Dan ia pun juga belum mendapatkan konfirmasi lebih lanjut dari ketua umum.

"Secara resmi belum, tapi kan semua bisa melihat sikap saya itu dalam pernyataan terbuka saya," jelas dia.

Saat ditanya apakah dukungan dia ke Jokowi adalah termasuk bentu kekecewaannya pada Demokrat karena lebih memperhatikan AHY, TGB hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepala dan enggan menjawab lebih jauh lagi.

4. Demokrat bantah SBY susah ditemui TGB

Dukung Jokowi, TGB Siap Terima Sanksi dari DemokratIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menanggapi pernyataan TGB yang mengatakan bahwa SBY tak pernah bisa bertemu dengannya, Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahahean membantah keras. Ia menyampaikan bahwa menghubungi SBY untuk berkomunikasi cukup mudah.

Bahkan dirinya dan TGB cukup sering berkomunikasi melalui pesan singkat. Ferdinand menerangkan, seharusnya tidak akam sulit bagi TGB untuk meminta bertemu dengan SBY.

"Menghubungi Pak SBY itu sangat mudah. Pak TGB juga dengan saya sering WhatsApp-an, sering komunikasi, ya kalau beliau mau komunikasi dengan SBY ya kan bisa bilang ke saya. 'Adinda ferdinad tolong sampaikan ke Pak SBY saya mau bertemu' kan saya sampaikan, karena saya sering WhatsApp-an dengan beliau. Tidak ada masalah," kata Ferdinand saat dihubungi wartawan, Rabu (11/7).

Sehingga, menurut Ferdinand tidak mungkin rasanya jika susah menghubungu SBY untuk meminta bertemu. Terutama, TGB adalah anggota majelis tinggi.

Baca Juga: Safari ke Markas PDIP, Ini Pesan Ketua Bawaslu Terkait Pilpres

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya