Hadapi COVID-19, Jokowi: Perbanyak Zikir, Sedekah, Taubat Pada Allah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, saat ini dunia tengah menghadapi pandemik COVID-19. Dalam menghadapi wabah virus corona, Jokowi meminta ada kerja sama dan ketangguhan bangsa.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Konferensi Besar XXIII Gerakan Pemuda Ansor Tahun 2020, yang disiarkan secara virtual, Jumat (19/9/2020).
Baca Juga: Jokowi Dorong Pemda Terapkan Pembatasan Skala Mikro, Efektifkah?
1. Jokowi ingatkan pentingnya menjaga kebersihan di tengah pandemik
Jokowi menyampaikan, dalam situasi pandemik seperti ini, ketangguhan sebagai bangsa harus ditunjukkan dengan menyatukan frekuensi dan semangat dalam menghadapinya.
Jokowi mengingatkan, penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan guna menghindari virus corona.
"Menjaga pola hidup bersih sebagaimana diajarkan Islam. Ikuti protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak, sering-sering cuci tangan, jaga wudu, konsumsi makanan halalan thoyib yang baik, sehat bergizi, olahraga cukup, istirahat cukup dan tidak stres, ini yang penting," kata Jokowi.
2. Jokowi minta masyarakat perbanyak zikir, sedekah, hingga bertaubat
Editor’s picks
Selain itu, Jokowi juga meminta masyarakat untuk berikhtiar secara batin. Ia pun menganjurkan agar masyarakat memperbanyak zikir hingga bertaubat.
"Adapun ikhtiar batin perbanyak zikir, istighfar, dan taubat kepada Allah, perbanyak infak dan sedekah, terutama ketika saat ini banyak saudara kehilangan pekerjaan, memerlukan bantuan," ucap Jokowi.
3. Jokowi sebut pandemik membawa kecemasan dan ketakutan bagi semua orang
Jokowi mengatakan, pandemik COVID-19 sudah membuat jutaan orang terpapar. Wabah virus corona, kata dia, juga telah membawa kecemasan dan ketakutan bagi semua orang.
"Pandemik ini juga timbulkan kecemasan dan ketakutan yang luar biasa, berdampak langsung pada kesehatan dan keselamatan manusia, juga di bidang sosial ekonomi," tutur Jokowi.
"Suplai barang dan jasa jadi terhambat, pertumbuhan ekonomi melambat, jutaan orang kehilangan pekerjaan, pola kerja dan hubungan sosial berubah, dan berbagai dampak-dampak yang lainnya," lanjut Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Turut Berduka Atas Meninggalnya Sekda DKI Jakarta