Harga Masker Meroket, Menko Airlangga: Pedagang Jangan Berlebihan

Para pedagang diharap tak ambil kesempatan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga mengingatkan para penjual masker untuk tidak berlebihan mengambil keuntungan lantaran maraknya wabah virus corona atau COVID-19 yang sudah masuk ke Indonesia. Airlangga juga mengingatkan agar masker hanya digunakan untuk warga yang sakit saja.

"Masker sebenarnya ini kan namanya ada opportunity, jadi kepada pedagang-pedagang masker jangan terlalu berlebihan," kata Airlangga di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

1. Bagi yang sehat diimbau tidak gunakan masker

Harga Masker Meroket, Menko Airlangga: Pedagang Jangan BerlebihanMenko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 3 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Airlangga pun mengimbau masyarakat yang sehat untuk tidak menggunakan masker. Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan masker hanya dipakai bagi yang sakit saja.

"Bagi mereka yang tidak sakit sebaiknya kita tidak perlu pakai masker. Jadi hanya yang sakit aja yang pakai masker sehingga tidak meningkatkan kepanikan," jelas Airlangga.

Baca Juga: Bahas Identitas Pasien COVID-19, Jokowi: Tidak Boleh Dibuka ke Publik!

2. Protokol pencegahan virus corona akan dilakukan di kantor pemerintahan

Harga Masker Meroket, Menko Airlangga: Pedagang Jangan BerlebihanKepala BKPM Bahlil Lahadalia dicek suhu sebelum memasuki Kompleks Istana Negara, Selasa 3 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Kemudian, Airlangga menuturkan bahwa bagi yang merasa tidak sehat, lebih baik beristirahat di rumah. Termasuk di kantor-kantor pemerintahan.

"Sehingga tentu bagi yang tidak sehat, beristirahat. Menteri Kesehatan akan membuat protokol termasuk di kantor-kantor pemerintahan," ucapnya.

3. Jokowi telah umumkan kasus virus corona pertama di Indonesia

Harga Masker Meroket, Menko Airlangga: Pedagang Jangan BerlebihanPresiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa 3 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah mengumumkan kasus virus corona atau Covid-19 pertama di Indonesia. Jokowi menyampaikan, kasus tersebut diketahui pemerintah setelah adanya isu warga negara asing (WNA) Jepang yang positif terkena virus corona setelah dari Indonesia.

"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Jokowi menjelaskan bahwa tim dari Indonesia telah menelusuri jejak WNA tersebut. Ternyata, WNA Jepang itu positif terkena virus corona setelah menemui kerabatnya di Indonesia.

"Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Cek tim kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ucap Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Ada 50 Juta Masker di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya