Hari Sumpah Pemuda, Jokowi: Waktunya Kaum Muda Jadi Pemimpin !
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, sudah waktunya kaum muda menjadi pemimpin di tengah dunia yang penuh disrupsi ini. Selain menjadi pemimpin, Jokowi juga berharap generasi muda menguasai teknologi.
"Pemimpin yang menguasai teknologi, bukan yang dikuasai teknologi. Pemimpin yang berani mengambil inisiatif, tetapi tetap harus humanis. Pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja, dan yang lebih penting, pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia," kata Jokowi dalam sambutannya di Hari Sumpah Pemuda ke-93, ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/10/2021).
1. Jokowi minta pemuda saling membantu
Mantan Wali Kota Solo itu menyadari, tidak semua pemuda Indonesia memiliki kesempatan untuk menikmati pendidikan tinggi. Sehingga, tidak semua pemuda memahami perkembangan iptek di dunia yang penuh disrupsi ini.
Oleh sebab itu, ia berharap spirit pemuda Indonesia adalah saling membantu dan mengajari
"Yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada yang kurang, yang meningkatkan kesejahteraan kepada yang miskin, yang membuat semua anak Indonesia mempunyai kontribusi yang lebih besar pada kemanusiaan dan kemajuan bangsa," ujar Jokowi.
Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda: Kesadaran untuk Bersatu
2. Jokowi sebut kepemimpinan bukan sekadar posisi dan jabatan
Menurut Jokowi, saling membantu dan mengajari adalah esensi kepemimpinan. Dia menuturkan, kepemimpinan adalah membantu yang tidak bisa menjadi bisa, serta membantu yang sudah bisa menjadi lebih bisa.
"Kepemimpinan itu bukan posisi, apalagi jabatan. Kepemimpinan adalah pengaruh, kepemimpinan adalah inspirasi, kepemimpinan adalah yang membuat visi menjadi kenyataan," terangnya.
3. Jokowi sebut selama 93 tahun pemuda berikrar untuk Indonesia satu
Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan, selama 93 tahun pemuda berikrar untuk Indonesia satu. Hal itu dinilainya sebagai bentuk keberagaman.
"Bukan karena budaya yang sama, melainkan tekad yang sama. Suku, bahasa, warna kulit, bahkan agama yang berbeda bukan halangan untuk membangun satu Indonesia," ucap dia.
Baca Juga: Jokowi: Pemuda Adalah Pemimpin Era Digital