Ijtima Ulama Dukung Prabowo, Begini Reaksi Jokowi
ANTARA FOTO/Aprilio Akbar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ijtima Ulama II telah menyatakan dukungan kepada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Dukungan ini ditandai dengan penandatanganan pakta integritas oleh Prabowo dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak.
Presiden Joko 'Jokowi' Widodo pun menanggapi tentang dukungan ijtima tersebut. Jokowi mengatakan Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga rakyat bebas memilih dan mendukung siapa pun pasangan calonnya.
1. Jokowi sebut dukungan ijtima ulama adalah demokrasi
ANTARA FOTO/Aprilio AkbarMelihat dukungan ijtima ulama mengarah pada pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jokowi menilai tidak ada yang salah. Menurutnya, Indonesia adalah negara demokrasi yang bebas menyatakan dukungannya kepada siapa pun.
"Sering saya sampaikan dimana-mana bahwa ada satu kelompok mendukung Pak Prabowo, kelompok yang lain mendukung saya dan Pak Kiai Ma'ruf Amin, ya inilah demokrasi. Itulah demokrasi," ujar Jokowi di Inews Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
"Jadi ya silakan, gak dilarang kok di negara demokrasi seperti ini, di negara kita ini," lanjut dia.
Baca Juga: Soal Dukungan Ijtima Ulama, PDIP: Jokowi Juga Punya Program Keumatan
2. Jokowi menyebut beberapa kelompok sudah menyatakan dukungan pada Ma'ruf Amin
ANTARA FOTO/Aprillio AkbarEditor’s picks
Meski ijtima ulama menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Sandiaga, Jokowi mengaku tak resah. Karena ada beberapa kelompok lain yang telah memberikan dukungan kepadanya dan Ma'ruf Amin. Ma'ruf adalah ulama besar yang tentunya akan mendapatkan banyak dukungan.
"Tapi tentu saja kan ada yang kelompok lain yang juga memberikan dukungan, misalnya juga ke Pak Kiai Ma'ruf Amin, ya kita semua tahu bahwa Kiai Ma'ruf Amin adalah ulama besar. Ketua MUI," kata Jokowi.
3. Dukung-mendukung harus dalam konteks yang sehat
Setkab.go.id/BPMIWalaupun tak ada larangan dukungan terhadap siapapun pasangan calonnya, Jokowi mengingatkan, agar masyarakat dalam memberikan dukungan tetap dalam konteks yang sehat dan adil.
"Kemudian juga masyarakat bisa menguji ide, menguji gagasan, menguji program yang disampaikan atau yang telah dilaksanakan," pesan Jokowi.
4. Jokowi berpesan agar demokrasi bisa dewasa dan semakin matang
ANTARA FOTO/Ahmad SubaidiMenurut Jokowi, demokrasi yang sehat sangat penting, yang mengutamakan kematangan dan kedewasaan.
"Saya kira pemilu ini adalah kontestasi gagasan, kontestasi hasil kerja, kontestasi prestasi, kontestasi rekam jejak," kata dia.
Jokowi kembali mengingatkan agar dalam Pilpres 2019 tidak lagi menggunakan isu SARA untuk saling menjatuhkan.
"Jangan sampai kita dalam Pilpres ini, kita memakai isu SARA lagi, kemudian cara-cara fitnah yang saya kira tidak mendewasakan, tidak mematangkan demokrasi kita," kata dia.
Semoga Pilpres 2019 berjalan damai dan adem ayem ya guys.
Baca Juga: Johan Budi Mundur dari Jubir Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf
Berita Terkini Lainnya
