Ingin Jewer Haedar, TKN Jokowi-Ma'ruf: Amien Rais Memaksakan Kehendak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, menanggapi pernyataan Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais yang mengaku akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika organisasi Islam pimpinannya tak mengambil sikap politik pada Pilpres 2019.
Menurut Karding, Muhammadiyah harus memutuskan pendirian organisasi dengan mekanismenya sendiri. Dia juga menekankan bahwa tidak boleh ada yang intervensi di dalam tubuh Muhammadiyah.
1. Haedar Nashir adalah tokoh yang harus dijaga marwahnya
Menurut Karding, apa yang disampaikan oleh Amien Rais seakan-akan memperlakukan cendikiawan berusia 60 tahun itu seperti anak kecil atau anak buah. Dan Karding pun tak setuju dengan urusan "jewer-menjewer" ini.
"Padahal, beliau (Haedar) adalah tokoh yang saya kira harus kita jaga marwahnya, yang harus kita jaga kehormatan dan reputasinya," kata Karding saat dihubungi wartawan, Rabu (21/11).
2. Pernyataan Amien dianggap seperti memaksakan kehendak
Lanjut dia, Muhammadiyah, sebagai suatu lembaga, tentu memiliki mekanisme tersendiri dan sikap politik mereka pasti sudah dibicarakan secara kolektif. Sehingga, Karding menilai bahwa apa yang dikatakan Amien seperti memaksakan kehendak.
"Oleh karena itu, langkah yang dilakukan Pak Amien saya kira merugikan Pak Amien sebagai tokoh–seakan-akan memaksakan kehendak, memiliki sikap yang otoriter," jelas Karding.
3. Jangan intervensi keputusan Muhammadiyah
Editor’s picks
Seharusnya, tambah Karding, Muhammadiyah didorong untuk mengambil sikap dengan aspirasi warga Muhammadiyah sendiri melalui rapat. Sehingga tidak ada intervensi di dalamnya.
"Bahwa keputusannya kemudian mendukung, netral, atau tidak mendukung, itu adalah hak organisasi. Jadi, saya melihat bahwa kenegarawan Pak Amien mulai dipertanyakan," ujar dia.
4. Awal mula kontroversi Amien Rais "menjewer" Haedar Nashir
Sebelumnya, Amien Rais mengaku akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, jika lembaganya tak bersikap politik pada Pilpres 2019.
"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di Pilpres. Kalau sampai seperti itu akan saya jewer," ujar Amien di sela Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Selasa (20/11).
5. Ada unsur Muhammadiyah di kubu Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga
Saat ini, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak telah menjadi koordinator juru bicara (jubir) bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sementara mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Raja Juli Antoni yang pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institut–lembaga think tank yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif–kini menjadi Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Parpol tersebut merupakan salah satu partai yang mendukung pasangan capres Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin.