Ini Penjelasan Dahnil Anzar soal Kasus Dana Kemah dan Apel Pemuda

Dahnil Anzar mengaku diundang Menpora Imam Nahrawi

Jakarta, IDN Times - Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara mengenai kasus pelaporan dirinya ke polisi. Sebelumnya, Dahnil dipanggil penyidik Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi kegiatan kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia pada 2017.

Mendengar banyak tudingan korupsi kepadanya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenanangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu pun menjelaskan kronologi kasus tersebut melalui keterangan tertulis. Berikut penjelasan Dahnil:

Baca Juga: Kasus Kemah Pemuda yang Menyeret Dahnil, BPK: Tidak Ada dalam LPH

1. Diundang ke rumah dinas Menpora Imam Nahrawi

Ini Penjelasan Dahnil Anzar soal Kasus Dana Kemah dan Apel PemudaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Terkait isu korupsi dana kemah dan apel pemuda Islam yang kini tengah dihadapinya, Dahnil memberi penjelasan. Ia mengatakan, kegiatan apel tersebut dilaksanakan pada 16-17 Desember 2017. Kegiatan itu diinisiasi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

"Sekitar bulan September 2017, saya diundang oleh Menpora untuk ngobrol-ngobrol di rumah dinas beliau, sebagaimana kebiasaan saya. Saya tidak pernah berangkat sendiri bila bertemu pejabat negara, maka saya mengajak beberapa anggota Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah saat itu," kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/11).

2. Cerita Imam yang resah dengan maraknya kelompok radikal dan tudingan pemerintah Jokowi anti Islam

Ini Penjelasan Dahnil Anzar soal Kasus Dana Kemah dan Apel PemudaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Saat tiba di rumah Menpora, lanjut Dahnil, di situ sudah hadir Ketua Umum GP Ansor Gus Yakut. Usai dipertemukan dengan dirinya, ketiganya pun berdiskusi.

Menurut Dahnil, Imam saat itu menyampaikan keresahannya karena maraknya kelompok-kelompok radikal yang seolah mengaku paling Islam, dan berpotensi mengabaikan Pancasila yang bisa menyebabkan konflik.

Imam juga menyampaikan keresahannya tentang tudingan yang menyebut Presiden Joko "Jokowi" Widodo anti Islam dan suka mengkriminalisasi ulama. Belum lagi, Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor yang dianggap sebagai dua organisasi kepemudaan Islam besar di Indonesia, terlihat tidak kompak dan sering berseberangan. 

"Oleh sebab itu, untuk menurunkan eskalasi panas dengan berbagai isu yang berpotensi memecah belah, Menpora mengajak Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor menggelar kegiatan bersama Apel Kokam dan Banser," terang Dahnil.

3. PP Muhammadiyah setuju ajakan Menpora gelar kegiatan apel pemuda

Ini Penjelasan Dahnil Anzar soal Kasus Dana Kemah dan Apel Pemuda(Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Mendengar keresahan Imam dan ajakannya untuk membuat kegiatan apel bersama, Dahnil mengatakan, harus menggelar rapat terlebih dahulu bersama Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Tidak hanya itu, Dahnil mengaku harus berkonsultasi dengan para senior di PP Muhammadiyah.

"Kami Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah belum menjawab permintaan Menpora tersebut, sementara saudara Ahmad Fanani yang kami tunjuk sebagai personal incharge terkait ajakan tersebut terus dihubungi pihak Menpora," ucapnya.

Akhirnya, setelah beberapa pertimbangan untuk mecegah potensi konflik yang disampaikan oleh Imam, PP Muhammadiyah pun setuju dengan ajakan Imam menggelar kegiatan tersebut.

"Untuk menunjukkan sikap Pemuda Muhammadiyah terbuka dengan siapa saja dan bersedia berdialog dan bekerjasama dengan siapa saja untuk kebaikan (Ta'awun), maka Rapat Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah memutuskan menerima ajakan tersebut, dan selanjutnya tentu harus mendapat persetujuan dan restu dari bapak-bapak Pimpinan Pusat Muhammadiyah," kata Dahnil.

4. Pesan Haedar Nasir dan Busyro Muqoddas kepada Dahnil

Ini Penjelasan Dahnil Anzar soal Kasus Dana Kemah dan Apel PemudaHaedar Nashir via muhammadiyah.or.id

Selanjutnya, Dahnil pun tak lupa meminta persetujuan dan restu mewakili PP Muhammadiyah dalam rapat pleno Muhammadiyah, yang dihadiri oleh seluruh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Termasuk Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir dan Ketua Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas.

"Saya ingat sekali Pak, Busyro menyampaikan, 'bagus bisa saling membantu. Namun hati-hati dan tetap waspada dan harus clear, kalau bisa dalam bentuk program saja, bukan dana'. Sedang Pak Haedar menyampaikan, 'silakan bekerja sama, namun kalian harus waspada dan hati-hati dikerjai'," cerita Dahnil menirukan ucapan kedua tokoh besar tersebut.

Usai berdiskusi dengan para tokoh-tokoh Muhammadiyah, akhirnya PP Pemuda Muhammadiyah memutuskan menerima ajakan Imam 

"Dan hasil rapat Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah memutuskan untuk menunjuk Ahmad Fanani dan kawan-kawan, yang masih berusia 30 tahun ke bawah saat itu, untuk menindaklanjuti secara teknis dan kebijakan ajakan Kemenpora tersebut," papar Dahnil.

"Sedangkan saya dan kawan-kawan Pemuda Muhammadiyah yang sudah berusia di atas 30 tahun, tidak bisa terlibat," lanjutnya.

5. Dahnil mengaku tidak tahu apa-apa dan merasa menjadi target

Ini Penjelasan Dahnil Anzar soal Kasus Dana Kemah dan Apel PemudaIDN Times/Irfan Fathurohman

Merasa tidak ikut terlibat dalam kegiatan, Dahnil mengaku heran dengan semua pemberitaan di media dan panggilan dari pihak kepolisian. Ia merasa seolah menjadi target utama dari kasus tersebut.

"Saya seolah menjadi target utama dengan alasan ada tandatangan hasil scan, yang menyatakan saya mengetahui, padahal sejatinya saya tidak memahami dan tidak tahu," ungkapnya.

Baca Juga: Dahnil Azhar Diperiksa, Kapolda Metro Jaya Bantah Ada Muatan Politis

Topik:

  • Sunariyah
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya