Ini Perbedaan Jawaban Sudrajat dan Dedi Mulyadi tentang Perempuan

Jawabannya keren-keren

Jakarta, IDN Times - Debat Pilgub Jawa Barat kembali digelar pada Jumat malam (22/6). Dalam debat pamungkas tersebut, panelis menanyakan kepada pasangan calon tentang strategi pemberdayaan perempuan.

Pasangan calon nomor 3 Sudrajat-Syaikhu (Asyik) mendapatkan kesempatan pertama kali untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan ditanggapi oleh pasangan calon lainnya.

1. Perempuan dipersilakan berpartisipasi di bidang ekonomi, politik, dan sosial

Ini Perbedaan Jawaban Sudrajat dan Dedi Mulyadi tentang PerempuanIDN Times/Linda Juliawanti

Sudrajat mengatakan perempuan adalah tonggak dan pilar negara. Perempuan juga dianggapnya sebagai penentu kelahiran dan kehidupan bangsa. Sehingga ada beberapa cara untuk memuliakan perempuan. Salah satunya adalah mempersilakan perempuan berpartisi di bidang ekonomi, politik, dan sosial.

"Saat ini, politik perempuan baru 22 persen. Insyaallah nanti bisa 30 persen. Sehingga penentuan-penentuan keputusan pemerintah tentang perempuan akan diputuskan oleh legislatif," kata Sudrajat, di Bandung, Jumat (22/6).

2. Pelatihan perempuan untuk ekonomi yang lebih berkembang

Ini Perbedaan Jawaban Sudrajat dan Dedi Mulyadi tentang PerempuanIDN Times/Linda Juliawanti

Sudrajat juga mengatakan masalah kematian ibu dan bayi harus dikurangi. Caranya, dengan meningkatkan pelayanan terpadu perempuan dan anak. Perempuan juga harus diberikan penghargaan sebesar-besarnya, dengan cara pemberdayaan perempuan dari berbagai sisi.

"Pertama, kami tidak ingin perempuan dijadikan target untuk TKI, dan pasangan Asyik dengan program Asyik Trainer, sehingga dengan memberdayakan perempuan-perempuan hebat di Jawa Barat, ekonomi akan berkembang dengan kokoh dan UMKM bisa berdaya," kata dia.

3. Pejabat diminta tidak berpoligami

Ini Perbedaan Jawaban Sudrajat dan Dedi Mulyadi tentang PerempuanYoutube

Berbeda dengan Sudrajat, calon wakil gubernur nomor 4, Dedi Mulyadi, mengungkapkan hal lain dalam memahami perempuan. Menurutnya, satu hal yang dibutuhkan dalam kebatinan perempuan adalah tidak dipoligami. Ia pun mengingatkan hal tersebut, khususnya kepada para pejabat.

"Bicara tentang perempuan, berarti kita bicara juga bukan hanya kebutuhan fisiknya, tapi kebutuhan batinnya. Kita mulai dari batin menyentuh perasaanya. Yang pertama adalah komitmen pejabat untuk tidak berpoligami," ucap Dedi.

4. Negara harus melindungi perempuan dengan asuransi

Ini Perbedaan Jawaban Sudrajat dan Dedi Mulyadi tentang PerempuanIDN Times/Irfan Fathurohman

Dedi juga mengingatkan bahwa hak yang dibutuhkan perempuan ke depan adalah asuransi. Karena jika salah satu masalah perempuan, yaitu menggantungkan hidupnya kepada suaminya, jika suaminya meninggal akan menyebabkan masalah.

"Untuk itu, diperlukan asuransi bagi ibu rumah tangga. Jadi, ketika suaminya meninggal, negara melindungi dengan asuransinya. Dan dia tidak lagi bergantung pada siapa pun karena asuransi menjamin masa depannya," terang dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya