Jelang New Normal, Jokowi Minta Kesiapan Setiap Daerah Dicek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan segera memulai skenario new normal atau normal baru di tengah pandemik virus corona atau COVID-19. Skenario tersebut diterapkan agar masyarakat bisa beraktivitas kembali dan hidup damai berdampingan dengan COVID-19.
Menjelang persiapan new normal, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta daerah-daerah yang masih tinggi kasus positifnya seperti di Jawa Timur untuk semakin dijaga ketat oleh aparat TNI-Polri. Pasukan akan diturunkan untuk mendisiplinkan masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
1. Persiapan normal baru, Jokowi minta kesiapan setiap daerah
Dalam rangka persiapan tatanan normal baru, Jokowi meminta agar jajarannya mengecek kesiapan setiap daerah. Ia meminta kemampuan setiap daerah dalam penanganan COVID-19 terus dipantau.
"Dalam rangka persiapan menuju tatanan normal baru ini, saya juga minta tolong dicek tingkat kesiapan setiap daerah dalam mengendalikan virus ini," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5).
Baca Juga: New Normal di Pesantren Terkendala, PKB Desak Pemerintah Intervensi
2. Jokowi minta penambahan pasukan TNI-Polri di Jawa Timur
Editor’s picks
Untuk menangani daerah yang kurvanya masih tinggi seperti Jawa Timur, Jokowi menginstruksikan kepada Panglima TNI dan Kaplri untuk menambah pasukannya. Para aparat TNI-Polri diturunkan untuk mendisiplinkan masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan.
"Saya kemarin juga sudah perintahkan pada Gugus Tugas, kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk di Jawa Timur misalnya untuk kita tambah bantuan pasukan aparat di sana agar bisa menekan kurvanya agar tidak naik lagi," tutur Jokowi.
3. Pengujian sampel dan pelacakan harus dilakukan lebih agresif
Selain menambah pasukan, mantan Wali Kota Solo itu juga meminta agar pengujian sampel dan pelacakan dilakukan lebih agresif lagi. Hal itu penting untuk segera mengetahui jumlah pasien yang positif.
"Memasifkan pengujian sampel, pelacakan yang agresif terhadap yang PDP maupun ODP, dan melakukan isolasi yang ketat. Ini kita lakukan pada provinsi-provinsi yang kurvanya masih naik," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi: Kita Akan Mulai New Normal dari Wilayah yang Kurvanya Menurun