JK Kritik Penghapusan UN, Nadiem: Ini Pembelajaran dan Bukan Hafalan

Sekolah-sekolah akan tertantang

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menanggapi kritikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terkait penghapusan Ujian Nasional (UN). JK menyebut apabila UN dihapus, maka akan membuat siswa menjadi lembek.

Nadiem berpendapat dengan tidak adanya UN, maka akan menantang setiap sekolah agar tidak menggantungkan muridnya pada hafalan.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Hapus Ujian Nasional 2021, Ini Alasan dan Gantinya

1. Nadiem sebut penilaian kompetensi dan survei karakter akan menantang sekolah-sekolah

JK Kritik Penghapusan UN, Nadiem: Ini Pembelajaran dan Bukan HafalanMendikbud Nadiem Anwar Makarim di sela Rapat Koordinasi dengan Dinas Pendidikan se-Indonesia (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Nadiem mengatakan UN yang diganti dengan penilaian kompetensi dan survei karakter akan membuat sekolah tertantang untuk bersaing. Sekolah harus mempersiapkan pembelajaran yang terlepas dari menghafal.

"Malah lebih men-challenge sebenarnya. Tapi yang men-challenge itu bukan muridnya, yang men-challenge itu buat sekolahnya untuk segera menerapkan hal-hal di mana pembelajaran yang sesungguhnya terjadi, bukan penghafalan," kata Nadiem di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/12).

"Ada pembelajaran, ada penghafalan. Itu hal yang berbeda," kata dia, melanjutkan.

2. Penilaian kompetensi dan survei karakter akan dimulai pada 2021

JK Kritik Penghapusan UN, Nadiem: Ini Pembelajaran dan Bukan HafalanMendikbud Nadiem Anwar Makarim di sela Rapat Koordinasi dengan Dinas Pendidikan se-Indonesia (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Nadiem mengatakan penerapan penilaian kompetensi akan dimulai pada 2021. Pada 2020 UN masih berlaku untuk terakhir kalinya.

"Tahun 2021 (UN dihapus). 2020 masih lanjut UN, 2021 jadi asesmen kompetensi dan survei karakter," kata dia.

3. Penilaian kompetensi berdasarkan numerasi literasi dan survei karakter

JK Kritik Penghapusan UN, Nadiem: Ini Pembelajaran dan Bukan HafalanMendikbud Nadiem Anwar Makarim di sela Rapat Koordinasi dengan Dinas Pendidikan se-Indonesia (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Nadiem menyebutkan penilaian kompetensi tidak berdasarkan mata pelajaran di sekolah.

"Asesmen kompetensi gak berdasar mata pelajaran. Berdasarkan numerasi literasi dan juga survei karakter," ucap dia.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Nadiem: Pengganti UN Hanya Berlaku untuk Jenjang Pertengahan Sekolah

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya