Jokowi Ajak Asosiasi Arsitek Gabung Badan Otorita IKN

Pemerintah telah mendapat banyak masukan dari asosiasi

Jakarta, IDN Times - Tujuh asosiasi profesi bertemu dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (15/4/2021). Pertemuan tersebut digelar setelah desain Istana Negara di ibu kota baru sempat dikritik oleh para arsitek.

Ketujuh asosiasi tersebut yaitu Ikatan Ahli Perencana Wilayah dan Kota, Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia, Ikatan Ahli Arstitektur Lanskap Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia, Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia, Green Building Council Indonesia, dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Menteri Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah telah mendapatkan banyak masukan dari ketujuh asosiasi tersebut terkait desain ibu kota baru. Selain itu, ketujuh asosiasi itu juga diajak bergabung di Badan Otorita IKN.

"Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa kami, pemerintah akan terbuka dengan semua gagasan, semua usulan, yang disampaikan secara baik, konstruktif untuk membangun ibu kota negara kita yang akan datang," kata Suharso dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Usai Dikritik, Pemerintah Buka Sayembara Desain Istana Ibu Kota Baru

1. Asosiasi profesi akan bergabung dalam Badan Otorita IKN

Jokowi Ajak Asosiasi Arsitek Gabung Badan Otorita IKNMenteri Bappenas, Menteri PUPR, dan 7 asosiasi profesi memberikan keterangan pers di Istana (YouTube/Sekretariat Presiden)

Suharso menyampaikan ibu kota baru di Kalimantan Timur dibangun untuk rakyat. Sehingga, pemerintah akan memberikan kesempatan yang sama agar semua orang bisa berpartisipasi di dalamnya, termasuk dalam memberika gagasan.

"Jadi tadi Bapak Presiden telah mendengar dengan seksama seluruh masukan-masukan itu untuk dijadikan pertimbangan dan bahkan Bapak Presiden mengundang para ahli ini untuk ikut serta duduk di Badan Otorita Ibu Kota apabila itu nanti sudah terbentuk," ujar Suharso.

"Setidak-tidaknya bisa memberikan rekomendasi tentang segala hal yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ibu kota negara," lanjutnya.

Baca Juga: Disebut Akan Jadi Kepala Badan Otorita IKN, Ini Kata Menristek Bambang

2. Para arsitek beri masukan ke Presiden Jokowi

Jokowi Ajak Asosiasi Arsitek Gabung Badan Otorita IKNMenteri Bappenas, Menteri PUPR, dan 7 asosiasi profesi memberikan keterangan pers di Istana (YouTube/Sekretariat Presiden)

Sementara, Sekjen Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Indonesia periode 2016-2019, Andi Simamarta, mengatakan ketujuh asosiasi yang hadir hari ini telah mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan masukan langsung kepada Jokowi.

Menurut Andi, ada beberapa masukan yang diberikan oleh mereka, salah satunya mengenai ketersambungan antara rencana yang bersifat makro sampai ke level mikro atau level bangunan.

"Sehingga visi yang sudah disampaikan oleh presiden betul-betul bisa diterjemahkan ke dalam proses konstruksi yang memenuhi standar pembangunan," jelas Andi.

3. Asosiasi arsitek berharap IKN menjadi contoh bagi dunia internasional

Jokowi Ajak Asosiasi Arsitek Gabung Badan Otorita IKNDesain ibu kota baru (YouTube/Sekretariat Presiden)

Selain itu, asosiasi arsitek itu juga berharap agar IKN bisa menjadi contoh bagi dunia internasional karena membangun sebuah wilayah dengan mengendepankan alam, hutan hujan tropis dan berpihak pada masyarakat lokal.

"Kita mendukung cepat prosesnya jadi Indonesia maju, tetapi kita tidak boleh terburu-buru, tergesa-gesa, sehingga kemudian kita bisa betul-berul menghadirkan ibu kota yang sama-sama kita cintai," tuturnya.

4. Kritik para ahli sebut desain Garuda di Istana Negara tak mencirikan kemajuan peradaban

Jokowi Ajak Asosiasi Arsitek Gabung Badan Otorita IKNDesain istana negara di ibu kota baru (instagram.com/suharso monoarfa)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa dalam akun Instagram-nya, @suharsomonoarfa, beberapa hari lalu mengunggah sebuah video mengenai rancangan IKN di Kalimantan Timur. Dalam video tersebut, ditampilkan juga sebuah desain kemegahan Istana Negara dengan lambang patung Garuda raksasa.

Namun, bukannya menuai pujian, desain Istana Negara di IKN justru mendapatkan kritik dari lima asosiasi profesi. Kelima asosiasi itu adalah Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).

Dalam keterangan tertulis mereka, lambang Garuda dalam desain Istana Negara dinilai tidak mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital dengan visi yang berkemajuan, era bangunan emisi rendah dan pasca-COVID-19 (new normal).

"Bangunan gedung Istana Negara seharusnya merefleksikan kemajuan peradaban/budaya, ekonomi dan komitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan negara Indonesia dalam partisipasinya di dunia global," tulis rilis mereka.

Kelima asosiasi itu juga mengatakan bahwa gedung Istana Negara seharusnya menjadi contoh bangunan yang secara teknis sudah mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak perancangan, konstruksi hingga pemeliharaan gedungnya.

Oleh karena itu, atas kritik yang mereka sampaikan, kelima asosiasi ini merekomendasikan agar Istana versi burung Garuda disesuaikan menjadi monumen atau tugu yang menjadi tengaran (landmark) pada posisi strategis tertentu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan dilepaskan dari fungsi bangunan istana.

"Mengusulkan desain bangunan gedung Istana agar disayembarakan dengan prinsip dan ketentuan desain yang sudah disepakati dalam hal perancangan kawasan maupun tata ruangnya, termasuk target menjadi model bangunan sehat beremisi nol," tutur mereka.

Baca Juga: Hadapin IKN, Pemerintah Diminta Beri Perhatian Masyarakat Adat Paser

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya