Jokowi akan Sahkan Perjanjian Perdagangan Bebas RI-Australia

Siapa yang lebih diuntungkan dari kesepakatan dagang itu?

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo segera bertolak menuju Australia untuk menghadiri Annual Leaders Meeting ke-8. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga akan berpidato di depan sidang gabungan DPR dan Senat Australia, pada Senin (10/2). Agenda utama Jokowi ke Negeri Kanguru yakni menuntaskan kesepakatan perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang telah memasuki tahap akhir. 

Yang perlu dilakukan oleh Jokowi yakni meratifikasi perjanjian tersebut. Rencana untuk membuat kesepakatan perjanjian perdagangan bebas kedua negara sudah berlangsung cukup lama. Namun, tertunda karena beberapa hal, salah satunya terkait pernyataan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison yang mengatakan Negeri Kanguru segera memindahkan lokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem Timur. 

Lalu, apabila dilihat lebih lanjut, siapa yang lebih diuntungkan dari perjanjian dagang itu? Indonesia atau Negeri Kanguru?

1. Australia diklaim lebih diuntungkan dalam perjanjian perdagangan bebas

Jokowi akan Sahkan Perjanjian Perdagangan Bebas RI-Australiaunsplash.com

Menurut laporan stasiun berita ABC Australia, kedatangan Presiden Jokowi disebut sebagai hadiah bagi negeri kanguru. Lantaran menurut parlemen di Indonesia, poin-poin perjanjiannya dianggap lebih menguntungkan Negeri Kanguru. 

Isi perjanjian IA-CEPA, salah satunya berisi 99 persen produk dan jasa dari Australia akan masuk ke Indonesia tanpa tarif atau tarifnya dikurangi. Sementara, produk dan jasa Indonesia juga akan masuk tanpa tarif, contohnya seperti minyak kelapa sawit, tekstil, dan kopi. 

Dokumen IA-CEPA sudah diteken di Jakarta pada tahun 2019, namun belum diratifikasi oleh DPR Indonesia lantaran pemilu. Tetapi, pada (5/2) lalu, DPR akhirnya mengesahkan perjanjian perdagangan bebas itu. 

Baca Juga: Kerja Sama dengan EU CEPA, RI Mau  Dongkrak Produksi Kopi dan Kakao 

2. Jokowi ke Australia untuk menghadiri Annual Leader's Meeting ke-8

Jokowi akan Sahkan Perjanjian Perdagangan Bebas RI-AustraliaPresiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 5 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Menurut Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, kunjungan kenegaraan Jokowi akan dilakukan selama dua hari, yaitu di tanggal 9-10 Februari 2020. Kunjungan tersebut bagian dari pelaksanaan Annual Leader's Meeting ke-8.

"Pada tahun 2018, PM Scott Morrison berkunjung ke Indonesia dalam rangka pertemuan yang serupa," kata Faizasyah dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (7/2).

3. Jokowi berkunjung ke Australia untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara

Jokowi akan Sahkan Perjanjian Perdagangan Bebas RI-AustraliaPresiden Jokowi memberi pengarahan tentang karhutla di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 6 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Selain itu, Faizasyah juga menyampaikan pertemuan di Negeri Kanguru kali ini juga dalam rangka peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia. Selain itu, kunjungan Jokowi juga dalam rangka tahap akhir ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"Peluncuran Plan of Action 2020-2024 sebagai acuan pelaksanaan
Comprehensive Strategic Partnership RI-Australia," ungkapnya. 

4. Jokowi juga akan bertemu dengan PM Australia Scott Morrison

Jokowi akan Sahkan Perjanjian Perdagangan Bebas RI-AustraliaPresiden Jokowi memberi pengarahan tentang karhutla di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 6 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Dikutip Antara, IA-CEPA akan disahkan melalui undang-undang setelah mendapat persetujuan dari DPR RI. Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan IA-CEPA telah disampaikan Presiden Jokowi kepada Ketua DPR RI Puan Maharani pada 24 Januari 2020.

Perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang telah ditandatangani pada 4 Maret 2019 diyakini dapat memberikan manfaat bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia, industri, dan sektor jasa. Selain itu, perjanjian itu juga diharapkan meningkatkan akses pasar barang dan jasa dari Indonesia ke Australia.

Presiden Jokowi rencananya juga akan bertemu dengan mitranya, PM Scott Morrison. Ia juga akan bertemu dengan Gubernur Jenderal Australia David Hurley, menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Australia, dan menghadiri pertemuan bisnis kedua negara.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Indonesia Ingatkan Australia Agar Tak Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Topik:

Berita Terkini Lainnya