Jokowi: Angka Kematian COVID-19 di RI Masih Lebih Tinggi dari Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyoroti angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia. Dia mengatakan, angka kematian di RI masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.
Oleh karena itu, ia meminta jajarannya untuk lebih menekan angka kematian di Indonesia. Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
1. Angka kematian RI menurun dari bulan lalu, tapi tetap di atas angka kematian dunia
Jokowi mengatakan, menurut data per 27 September 2020, angka kematian di Indonesia mencapai 3,77 persen. Dia menyebut angka tersebut sempat berkurang dari bulan lalu.
"Kalau kita dibandingkan dengan bulan yang lalu, rata-rata kematian di negara kita juga menurun. Dari 4,33 persen menjadi 3,77 persen," ujar Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/9/2020).
Baca Juga: Jokowi: Kasus Aktif COVID-19 di RI Sedikit Lebih Rendah dari Dunia
2. Jokowi minta jajarannya terus tekan angka kematian di RI
Editor’s picks
Meski menurun dibanding bulan lalu, Jokowi menuturkan angkanya masih lebih tinggi dibanding rata-rata dunia. Ia pun meminta jajarannya untuk segera menekan angka kematian.
"Karena rata-rata kematian dunia mencapai 3,01 persen. Ini menjadi tugas kita bersama untuk menekan lagi agar rata-rata kematian di negara kita bisa terus menurun," tuturnya.
3. Jokowi sebut kasus aktif Indonesia lebih rendah dari rata-rata dunia
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan data kasus aktif di Indonesia. Dia menuturkan, kasus aktif di Indonesia lebih rendah sedikit dari kasus dunia.
"Rata-rata kasus aktif di Indonesia itu 22,46 persen. Ini sedikit lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 23,13 persen. Saya kira ini baik untuk terus diperbaiki lagi," ucap dia.
Baca Juga: Penyuntikan Vaksin, Jokowi Beri Waktu Menteri 2 Pekan Susun Rencana