Jokowi Gelar Rapat Kabinet Tatap Muka Perdana di Istana Hari Ini

Peserta rapat dibatasi 50 persen

Jakarta, IDN Times - Memasuki tatanan new normal atau normal baru, perkantoran di DKI Jakarta sudah mulai dibuka secara bertahap. Karena sudah memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi, perkantoran, kementerian dan lembaga pun sudah menerapkan work from office atau kembali bekerja di kantor.

Hal itu juga berlaku di Istana Presiden. Pada hari ini, Senin (8/6), Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat kabinet tatap muka perdana dengan menterinya. Rapat tatap muka ini pertama dilakukan sejak pandemik virus corona melanda Indonesia dan PSBB diterapkan.

Baca Juga: Jokowi Instruksikan Sumsel dan Tiga Provinsi Diawasi karena COVID-19

1. Rapat kabinet dengan menerapkan jaga jarak hingga dua meter

Jokowi Gelar Rapat Kabinet Tatap Muka Perdana di Istana Hari IniPresiden Jokowi memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat 28 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, rapat tatap muka perdana itu dilaksanakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

"Hari ini ada (rapat kabinet), dengan konsep jarak kursi masing-masing dua meter," kata Heru dalam keterangan tertulisnya, Senin.

2. Peserta rapat terbatas akan dibatasi hingga 50 persen

Jokowi Gelar Rapat Kabinet Tatap Muka Perdana di Istana Hari IniRapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis 9 Januari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Heru juga mengatakan, peserta rapat terbatas di kabinet ke depannya akan mengikuti protokol kesehatan. Kapasitas peserta akan dikurangi hingga 50 persen.

"Ya rencana ratas-ratas dengan penerapan jaga jarak dan tentunya jumlahnya tidak banyak. Kapasitas tetap dikurangi 50 persen," tuturnya.

3. Kegiatan harus dimulai dengan menerapkan protokol kesehatan

Jokowi Gelar Rapat Kabinet Tatap Muka Perdana di Istana Hari IniDok. Biro Pers Kepresidenan

Menurut Heru, meski wabah virus corona masih melanda Indonesia, namun masyarakat harus tetap produktif dan aman dari COVID-19, begitu juga di Istana. Dia mengatakan, kegiatan di Istana tetap berjalan tetapi harus menaati protokol kesehatan.

"Kita harus mulai semua kegiatan tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, sehingga terhindar dari COVID-19. Begitu juga kegiatan ekonomi harus sudah mulai sehingga masyarakat dapat beraktivitas dan tentunya produktif untuk negara dan keluarganya," ujar Heru.

Baca Juga: Jokowi Kembali Minta Gugus Tugas Fokus di Jatim dan Dua Provinsi Lain

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya