Jokowi: Jangan Euforia Berlebihan Meski Kasus COVID-19 Turun

Jokowi minta masyarakat disiplin prokes meski kasus turun

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan masyarakat tidak euforia terlebih dahulu di tengah pandemik COVID-19. Meski, saat ini kasus virus corona di Tanah Air telah mengalami penurunan.

"Tidak euforia yang berlebihan," kata Jokowi dalam sebuah video singkat yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/9/2021).

1. Jokowi minta masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan

Jokowi: Jangan Euforia Berlebihan Meski Kasus COVID-19 TurunWarga beraktivitas di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Menurut Jokowi, meski kasus menurun, proses vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat harus tetap dipercepat. Dia turut mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.

"Kita semuanya harus tetap percepat proses vaksinasi ini dan tetap taat pada protokol kesehatan, terutama memakai masker," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Klaim Selalu Cek Vaksinasi saat Kunjungan ke Daerah

2. Jokowi sebut COVID-19 tidak akan hilang

Jokowi: Jangan Euforia Berlebihan Meski Kasus COVID-19 TurunPresiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Jokowi sebelumnya mengatakan vaksinasi bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat dari COVID-19. Sebab, menurutnya virus corona tidak akan hilang total dari Indonesia.

"Ini akan memberikan proteksi, memberikan perlindungan kepada kita semuanya karena COVID, karena virus corona ini tidak mungkin hilang secara total dan cara yang terbaik adalah melindungi diri dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi di Jogja Expo Center, yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (10/9/2021).

Jokowi lalu meminta agar 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksinasi COVID-19 akhir tahun ini.

"Perluasan vaksinasi ini sangat-sangat diperlukan dan kita melihat semakin banyak yang divaksinasi di seluruh Tanah Air Indonesia, sehingga kita harapkan di akhir tahun nanti, lebih dari 70 persen masyarakat sudah divaksinasi," ujarnya.

3. PPKM tak akan dicabut selama pandemik COVID-19 masih ada

Jokowi: Jangan Euforia Berlebihan Meski Kasus COVID-19 TurunPetugas beristirahat usai memakamkan pasien COVID-19 di Desa Tanjung, Purwokerto Selatan, Banyumas, Jateng, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria.

Pemerintah memperpanjang masa PPKM di Jawa-Bali hingga 20 September 2021. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kebijakan PPKM tidak akan dicabut selama pandemik COVID-19 masih ada.

"Presiden sudah memberikan arahan, kita tidak akan mengakhiri PPKM ini sampai betul-betul COVID-19 ini bisa terkendali," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (13/9/2021).

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu mengatakan PPKM Level 1 sampai 4 adalah alat mengevaluasi penyebaran COVID-19 di suatu wilayah. Oleh karena itu, PPKM tak akan dihentikan sampai COVID-19 terkendali.

Apabila ada wilayah yang kasus COVID-19 sudah menurun drastis, maka pemerintah akan menurunkan level PPKM-nya. Sebaliknya, jika kasus COVID-19 melonjak di suatu wilayah, pemerintah akan menaikkan level PPKM-nya.

Baca Juga: Luhut: PPKM Tidak Akan Dicabut Sampai COVID-19 Terkendali

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya