Jokowi Kemarin Geram, Hari Ini Bangga Kasus Sembuh COVID-19 Lebih Baik

Tapi Jokowi tetap wanti-wanti 

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kemarin sempat geram saat melihat kasus COVID-19 meningkat selama sepekan ini. Namun, sikap dia hari ini, Selasa (1/12/2020) berbeda, pada saat sidang kabinet paripurna. Dalam arahannya, ia merasa bangga karena angka kesembuhan dan kasus aktif virus corona di Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia.

Padahal, dalam rapat terbatas bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Senin (30/11/2020), dia mengatakan kasus COVID-19 di Indonesia memburuk.

Baca Juga: Geram Kasus COVID-19 Melonjak Sepekan Ini, Jokowi: Semua Memburuk!

1. Jokowi klaim kasus COVID-19 mengalami sedikit peningkatan

Jokowi Kemarin Geram, Hari Ini Bangga Kasus Sembuh COVID-19 Lebih BaikJokowi beri sambutan di Puncak Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada Rabu (28/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Berbeda pada rapat terbatas kemarin, di mana Jokowi mengatakan kasus COVID-19 memburuk, namun saat sidang kabinet hari ini ia justru menyebut kasus virus corona di Indonesia hanya mengalami peningkatan sedikit. Sehingga, ia harus memberikan peringatan kepada jajarannya.

"Melihat ini, sebetulnya kita sangat optimis dalam pengendalian COVID-19. Saya memang kalau ada peningkatan sedikit saja pasti saya akan berikan warning secara keras, karena kita gak mau ini keterusan," kata Jokowi seperti yang ditayangkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/12/2020).

"Jadi saya ingatkan itu, karena memang ada kenaikan sedikit itu yang harus segera diperbaiki dan di beberapa kota kabupaten itu ada kenaikan. Nah, itu segera dikejar dan dihentikan jangan sampai terus menanjak ke atas dan perlu satu, dua, tiga provinsi yang perlu diberikan perhatian," lanjut presiden.

2. Jokowi bangga kasus kesembuhan Indonesia lebih tinggi dari rata-rata dunia

Jokowi Kemarin Geram, Hari Ini Bangga Kasus Sembuh COVID-19 Lebih BaikIlustrasi seorang pasien COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica

Mantan Wali Kota Solo itu juga memaparkan perkembangan kasus COVID-19 per 30 November 2020. Dia mengatakan kasus kesembuhan di Indonesia meningkat menjadi 83,6 persen.

"Ini lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang berada di angka 69,03 persen. Sudah lebih baik, jauh lebih baik," ucap Jokowi.

Kendati, mantan Gubernur DKI Jakarta tetap memberikan peringatan kepada jajarannya, terkait angka kematian yang masih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.

"Hanya yang masih belum dan perlu kita harus perbaiki yaitu di angka kematian 3,1 persen. Angka kematian dunia 2,32 persen. Ini saya kira di awal dulu karena keterlambatan ventilator dan lain-lain," ungkapnya.

3. Jokowi sebelumnya sebut kasus COVID-19 di Indonesia memburuk

Jokowi Kemarin Geram, Hari Ini Bangga Kasus Sembuh COVID-19 Lebih BaikPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Pernyataan Jokowi tentang kasus COVID-19 itu berbeda dari yang ia sampaikan pada rapat terbatas kemarin. Dalam arahannya itu, ia tampak geram lantaran kasus virus corona dalam beberapa hari ini justru meningkat pesat.

"Ini semuanya memburuk, semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," kata Jokowi seperti disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memaparkan perkembangan kasus virus corona di Indonesia per 29 November 2020. Jokowi menyoroti angka kenaikan kasus aktif dari minggu sebelumnya.

"Kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen. Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu," ujar dia sambil membaca data kasus COVID-19.

Sesekali Jokowi berhenti berbicara, dan menggarisbawahi kasus aktif di Indonesia. "Minggu yang lalu masih 12,78 persen. Sekarang 13,41 persen," ucap dia.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti angka kesembuhan pasien COVID-19 yang semakin menurun. Dia mengatakan, kasus virus corona menjadi semakin memburuk di Indonesia.

"Tingkat kesembuhan juga sama. Minggu yang lalu 84,03 persen, sekarang jadi 83,44 persen," ucapnya, sambil menyapu pandangan ke arah menteri.

 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: [LINIMASA-4] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya