Jokowi: Kepala Daerah Harus Cek Lapangan, Jangan Terima Laporan Saja
(Dok. Biro Pers Kepresidenan)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta kepala daerah untuk mengecek langsung ke lapangan guna melihat kondisi wilayahnya masing-masing. Menurut Jokowi, dengan mengecek langsung ke lapangan, bisa membantu kepala daerah membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.
"Dalam bekerja jangan hanya puas membaca laporan saja di lapangan, lihat di lapangan, kontrol di lapangan. Inovasi, kecepatan, ketepatan kebijakan sangat dibutuhkan sekarang ini," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah, yang diunggah di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga: Jokowi Larang Menterinya Gelar Buka Bersama dan Open House
1. Jokowi perintahkan kepala daerah harus lebih berinovasi dan kerja cepat
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)Kemudian, Jokowi menyampaikan bahwa jabatan yang diberikan kepada para kepala daerah bukan hanya sebuah kehormatan, tetapi juga menjadi tanggung jawab besar dan berat. Oleh karena itu, lanjut Jokowi, para pimpinan daerah harus berani berinovasi.
"Harus berani berinovasi, bukan sekadar mengikuti rutinitas. Hati-hati ini. Harus bekerja dengan kecepatan tinggi," ujar Jokowi.
2. Minta kepala daerah fokus pada skala prioritas
Editor’s picks
(Ilustrasi kepala daerah) IDN Times/Sukma ShaktiSelain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar kepala daerah membuat kebijakan yang fokus terhadap skala prioritas. Sehingga, alokasi anggarannya lebih fokus dan terkonsentrasi.
"Saya melihat satu provinsi ada yang mata anggarannya sampai 40 ribu. Mata anggaran kegiatan. Menurut saya semakin sedikit kegiatan akan semakin secara manajemen semakin gampang, kontrolnya semakin gampang, ngeceknya dan hasilnya semakin kelihatan," ucapnya.
3. Jokowi minta anggaran fokus pada kegiatan besar
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (28/2/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)Selanjutnya, pria kelahiran Solo ini meminta satu atau dua atau tiga kegiatan dengan anggaran besar bisa dikonsentrasikan. Sehingga hasilnya bisa cepat terlihat dan manfaatnya juga dirasakan masyarakat.
"Sebagai contoh, ada anggaran di sebuah kabupaten Rp2 triliun misalnya. Hati-hati, saya titip yang namanya belanja aparatur dan belanja pembangunan, dan belanja modal dilihat gedean yang mana. Usahakan agar belanja pembangunan, belanja modal itu lebih besar dari belanja aparatur," jelas Jokowi.
Baca Juga: Keinginan Jokowi Bentuk Kementerian Investasi Tercapai, Ini Alasannya
Topik:
Berita Terkini Lainnya
