Jokowi: Masyarakat Harus Semakin Kritis Menyikapi Informasi  

Jokowi sebut itu tantangan pemerintah

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan era digital saat ini membuat semua orang mudah mendapatkan informasi. Hal tersebut juga yang menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Apalagi, jika informasi yang disebarkan adalah informasi berlebihan hingga berujung pada hoaks.

"Konsekuensinya, keberlimpahan dan keterbukaan informasi adalah sebuah kebutuhan. Informasi yang berlebihan merupakan tantangan yang harus kita kelola. Tuntutan masyarakat yang menuntut keterbukaan dan kecepatan informasi juga harus kita kelola," kata Jokowi di Hari Penyiaran Nasional yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/4/2021).

1. Jokowi minta masyarakat semakin kritis dalam menyikapi informasi

Jokowi: Masyarakat Harus Semakin Kritis Menyikapi Informasi  Presiden Jokowi memberi sambutan di acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2020 (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dengan keterbukaan informasi saat ini, Jokowi meminta agar masyarakat semakin cerdas dan kritis dalam memilih dan menyikapi informasi. Selain itu, regulator dan pengawas harus juga semakin kuat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

"Dengan perbaikan dan penataan ekosistem media penyiaran yang berkelanjutan, saya meyakini industri penyiaran Indoensia akan semakin kuat dan tangguh, semakin diminati masyarakat dengan tampilan dan konten yang semakin berkualitas dan mencerdaskan," terang Jokowi.

Baca Juga: Menkominfo: Kalau Pemerintah Bilang Hoaks, Ya Hoaks, Kenapa Membantah?

2. Jokowi sebut keterbukaan informasi sangat dirasakan saat pandemik

Jokowi: Masyarakat Harus Semakin Kritis Menyikapi Informasi  Ilustrasi media sosial (Unsplash.com/Austindistel)

Jokowi mengatakan pentingnya keterbukaan, kecepatan, dan akurasi informasi saat pandemik COVID-19 melanda Indonesia. Bahkan menurutnya keterbukaan informasi menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemik.

"Alhamdullilah, dengan informasi yang terbuka, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, serta kerja sama antarsemua pihak, kita bisa segera membuat kondisi kondusif dan terukur, dan pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat. Masyarakat juga dapat memahami dan menghadapi pandemi ini dengan informasi yang baik," kata Jokowi.

3. Keterbukaan informasi ikut mempercepat penanganan pandemik

Jokowi: Masyarakat Harus Semakin Kritis Menyikapi Informasi  Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan keterbukaan informasi telah ikut mempercepat penanganan pandemik dan pemulihan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada jajaran KPI, pemerintah, dan lembaga penyiaran baik di pusat dan daerah yang telah bekerja sama.

"Menyajikan informasi yang akurat dan aktual sejak awal tentang penanganan pandemi COVID melalui edukasi agar disiplin menjalankan protokol kesehatan, kemudian menyebarluaskan program-program pemulihan ekonomi serta menyosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat," ucap dia.

4. Jokowi minta KPI lakukan pengawasan secara berimbang

Jokowi: Masyarakat Harus Semakin Kritis Menyikapi Informasi  Ilustrasi Sensor Konten (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, pria kelahiran Solo ini mengingatkan bahwa pengelolaan informasi akan semakin besar ke depannya. Digitalisasi akan semakin mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi.

"Pengawasan oleh KPI harus dilakukan secara berimbang. Kita harus sama-sama menjaga agar masyarakat bisa memperoleh informasi yang akurat, berkualitas dan edukatif. Meningkatkan literasi informasi kepada masyarakat dan mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif agar diminati masyarakat untuk memperoleh informasi yang sehat dan akurat," katanya.

Baca Juga: Resmikan 2 Tol di Tangerang, Jokowi: Bisa Pecah Kemacetan di Jakarta

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya