Jokowi Minta Aparat Tegas tapi Jangan Kasar saat Tegakkan PPKM Darurat

Jokowi sempat minta pelaksanaan penyekatan dievaluasi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta aparat keamanan tak bertindak keras dan kasar selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Jokowi ingin aparat menertibkan masyarakat dengan tegas dan santun.

""Kemudian hati-hati, dalam menurunkan mobility index mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, pedagang, PKL, toko, saya minta kepada Polri dan juga Mendagri, kepada daerah agar jangan keras dan kasar. Tegas dan santun," perintah Jokowi dalam rapat terbatas soal evaluasi PPKM Darurat, Jumat (16/7/2021), yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Luhut Akui Penerapan PPKM Darurat Bukan Pilihan Mudah

1. Jokowi soroti pemukulan pada perempuan oleh Satpol PP di Sulawesi Selatan

Jokowi Minta Aparat Tegas tapi Jangan Kasar saat Tegakkan PPKM DaruratPenyekatan Kendaraan di sekitar Flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada hari keempat PPKM Darurat, Selasa (6/7/2021) (IDN Times/Sachril)

Menurut Jokowi, aparat bisa menggunakan cara sosialisasi PPKM Darurat dengan memberikan ajakan sambil memberikan bantuan kepada masyarakat. Dia juga menyoroti peristiwa pemukulan terhadap perempuan pemilik warung kopi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang dilakukan Sekretaris Satpol PP Gowa, Mardani.

"Sambil sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil bagi beras. Itu mungkin bisa sampai pesannya. Peristiwa-peristiwa di Sulawesi Selatan, misalnya, Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," ujar Jokowi.

2. Jokowi minta adanya evaluasi soal penyekatan

Jokowi Minta Aparat Tegas tapi Jangan Kasar saat Tegakkan PPKM DaruratPenyekatan Kendaraan di sekitar Flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada hari keempat PPKM Darurat, Selasa (6/7/2021) (IDN Times/Sachril)

Selain itu, Jokowi turut meminta jajarannya untuk mengevaluasi penyekatan selama PPKM Darurat. Sebab, ia melihat jalanan masih ramai, sehingga Jokowi mempertanyakan apakah penyekatan efektif menurunkan mobilitas atau tidak.

"Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan tapi kalau saya lihat malam juga, pagi tadi ke Pulogadung tadi, saya liat masih cukup ramai tadi, malam saya ke kampung juga ramai banget. Artinya penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi. Apakah efektif juga menurunkan kasus karena ini yang terkena banyak di keluarga-keluarga," kata Jokow.

Mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan saat ini justru banyak kasus COVID-19 yang muncul dari klaster keluarga. Oleh karena itu, ia meminta adanya antisipasi dan kajian lebih detail soal penyekatan.

"Sekali lagi tolong ada kajian yang lebih detail mengenai penyekatan ini. Karena menurut saya kuncinya justru karena klasternya keluarga, kuncinya justru urusan memakai masker.
Kedisiplinan protokol kesehatan pakai masker terutama," ujar Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Jalan Masih Ramai, Penyekatan Efektif Apa Tidak?

3. Jokowi minta perpanjangan PPKM Darurat harus dipikirkan dengan jernih

Jokowi Minta Aparat Tegas tapi Jangan Kasar saat Tegakkan PPKM DaruratPresiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Lalu, orang nomor satu di Indonesia ini juga memerintahkan para pembantunya untuk memikirkan dengan jernih terkait perpanjangan kebijakan PPKM Darurat. Karena menurutnya, isu ini adalah isu yang sensitf.

"Pertanyaan dari masyarakat satu, yang penting, yang perlu kita jawab. PPKM Darurat diperpanjang tidak? Kalau mau diperpanjang, sampai kapan? Ini betul-betul hal yang sangat senstiif harus diputuskan dengan sebuah pemikiran yang jernih, jangan sampai keliru," jelasnya.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang? Luhut: Diumumkan 2-3 Hari Lagi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya