Jokowi Minta Gugus Tugas dan TNI-Polri Fokus di 3 Provinsi Ini

Fokus ini berkaitan dengan penanganan virus corona di RI

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah mengerahkan aparat TNI dan Polri untuk mendisiplinkan masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah meminta aparat untuk berjaga di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota.

Namun, untuk lebih menekan angka penyebaran virus corona atau COVID-19, ia meminta agar aparat TNI-Polri lebih konsentrasi di 3 provinsi dengan angka penyebaran yang masih tinggi. Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas tentang penanganan pandemik COVID-19.

1. Jokowi ingin jajarannya fokus di tiga provinsi, yaitu Jawa Timur, Sulawesi Selatan., dan Kalimatan Selatan

Jokowi Minta Gugus Tugas dan TNI-Polri Fokus di 3 Provinsi IniPemprov Jawa Timur

Jokowi menginstruksikan agar konsentrasi Gugus Tugas, kementerian dan jajaran TNI-Polri diutamakan kepada tigas provinsi yang kurva virus coronanya masih tinggi. Salah satunya adalah Jawa Timur.

"Konsentrasi di tiga provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi yaitu Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan, tolong ini dijadikan perhatian khusus sehingga angka penyebaran bisa kita tekan lebih turun lagi," perintah Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/6).

Baca Juga: New Normal Dimulai, Ribuan Aparat Polri-TNI Siaga di 15 Wilayah Jabar

2. Jokowi ingin soal data hanya satu pintu

Jokowi Minta Gugus Tugas dan TNI-Polri Fokus di 3 Provinsi IniDok. Agus Suparto

Jokowi menyampaikan, satu data tentang COVID-19 harus diperbaiki. Sehingga, Gugus Tugas bisa melaporkan data secara real time dari laboratorium di pusat dan daerah.

"Manajemen untuk satu data ini sudah mulai diperbaiki, sehingga kita nantinya bisa melaporkan secara real time dari laboratorium, dari gugus tugas di daerah-daerah," ujar Jokowi.

3. Jokowi ingin pelacakan gunakan teknologi komunikasi, bukan cara konvensional lagi

Jokowi Minta Gugus Tugas dan TNI-Polri Fokus di 3 Provinsi IniDok. Biro Pers Kepresidenan

Selain itu, Jokowi juga meminta agar pelacakan dilakukan lebih agresif lagi. Pria kelahiran Solo itu mengatakan pelacakan harus dengan menggunakan bantuan sistem teknologi komunikasi, dan bukan cara-cara yang konvensional lagi.

"Seperti yang kita lihat di negara-negara lain, misalnya Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary. Kemudian Korea Selatan mobile GPS untuk data-data, sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik," tuturnya.

Baca Juga: Jokowi-Kominfo Divonis Bersalah, PKS: Segera Minta Maaf ke Masyarakat

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya