Jokowi Minta Menteri PUPR Gaspol Atasi Banjir Bandang Luwu Utara

Menteri Basuki bakal turun langsung ke Luwu Utara

Jakarta, IDN Times - Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Masamba pada Senin 13 Juli 2020 lalu, telah meluluhlantakkan pusat Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Banjir tersebut berasal dadi luapan Sungai Masamba dan Sungai Meli, akibat hujan deras selama beberapa hari.

Mengenai bencana banjir bandang yang melanda Luwu Utara tersebut, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada korban.

"Presiden mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya untuk korban di Masamba Luwu Utara, juga korban banjir di Kota Sorong Papua Barat," kata Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/7/2020).

1. Jokowi perintahkan Menteri PUPR turun ke Luwu Utara

Jokowi Minta Menteri PUPR Gaspol Atasi Banjir Bandang Luwu UtaraPresiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Chairman RGE Sukanto Tanoto melihat hasil kain yang dibuat dari serat rayon APR (Dok. BPMI)

Tak hanya itu, Jokowi juga sudah memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk turun ke Luwu Utara. Sebab, banyak rumah yang hancur dan tertimbun lumpur akibat banjir bandang tersebut.

"Presiden memerintahkan Menteri PUPR untuk segera turun ke Luwu Utara," ungkap Fadjroel.

Baca Juga: Kemensos Kucurkan Bantuan Rp2 M untuk Korban Banjir Bandang Masamba

2. Banjir yang mencapai 2 meter memutus Jalan Trans-Sulawesi

Jokowi Minta Menteri PUPR Gaspol Atasi Banjir Bandang Luwu UtaraANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Sulsel, Endro Yudo Waryono, tinggi banjir bandang yang menerjang Kecamatan Masamba mencapai 2 meter. Selain itu, material lumpur turut memutus Jalan Trans-Sulawesi penghubung tiga provinsi.

3. Sebanyak 30 orang meninggal dunia akibat terseret banjir bandang di Luwu Utara

Jokowi Minta Menteri PUPR Gaspol Atasi Banjir Bandang Luwu UtaraANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Pascabanjir bandang yang melanda Luwu Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan upaya penanganan darurat di lapangan. Selain itu, Bupati Luwu Utara juga menetapkan status tanggap darurat selama 30 hari, terhitung dari 14 Juli hingga 12 Agustus 2020.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan, per Kamis 16 Juli 2020, sebanyak 15 orang masih dalam pencarian, sedangkan korban meninggal berjumlah 30 orang.

Bencana tersebut mengakibatkan puluhan orang dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Lebih dari 3.500 keluarga mengungsi.

"Sebanyak 3.627 KK atau 14.483 jiwa mengungsi di tiga kecamatan. Mereka tersebar di pengungsian di Kecamatan Sabbang, Baebunta dan Masamba," jelasnya melalui keterangan tertulis, Kamis.

Baca Juga: 1.641 Bencana Menerjang Indonesia hingga 16 Juli 2020

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya