Jokowi Minta Pengawasan dan Pemeriksaan untuk Pesawat Ditingkatkan

Jokowi ingin keselamatan diutamakan dalam transportasi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan pada pesawat. Terutama pada pesawat-pesawat yang akan terbang agar tidak ada lagi kejadian kecelakaan pesawat.

"Saya minta segera ditindaklanjuti, baik oleh KNKT atau (Kementerian) Perhubungan, terutama pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang demi keselamatan masyarakat, demi keselamatan penumpang," kata Jokowi seperti disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga: Tinjau JICT, Jokowi Minta Hak Korban Sriwijaya Air Segera Diselesaikan

1. Jokowi ingin keselamatan menjadi yang utama untuk transportasi

Jokowi Minta Pengawasan dan Pemeriksaan untuk Pesawat DitingkatkanPresiden Jokowi tinjau JICT II (YouTube/Sekretariat Presiden)

Tidak hanya untuk transportasi pesawat saja, Jokowi juga ingin semuanya mementingkan keselamatan. Sehingga, kecelakaan transportasi bisa semakin berkurang ke depannya.

"Saya ingin agar di bidang transportasi, keselamatan adalah yang utama," ucapnya.

2. Jokowi apresiasi kinerja tim SAR gabungan

Jokowi Minta Pengawasan dan Pemeriksaan untuk Pesawat DitingkatkanPresiden Jokowi tinjau JICT II (YouTube/Sekretariat Presiden)

Selain itu, orang nomor satu di Indonesia itu mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, dan KNKT.

"Dan seluruh unsur yang tidak bisa saya sebut satu-satu atas kerja keras sejak awal musibah sampai saat ini, dan kita tahu telah ditemukan serpihan-serpihan yang kecil dan besar, kotak hitamnya juga sudah ditemukan dan kita menunggu CVR-nya," kata Jokowi.

3. Basarnas telah mengumpulkan 324 kantong jenazah korban Sriwijaya Air

Jokowi Minta Pengawasan dan Pemeriksaan untuk Pesawat DitingkatkanSuasana JICT II, Tanjung Priok. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, hingga hari ke-12 proses evakuasi, Basarna telah mengumpulkan 324 kantong jenazah, 63 kantong serpihan kecil pesawat, 55 potongan besar pesawat.

"Selanjutnya penumpang sudah diidentifikasi oleh DVI RS Polri dan sudah diidentifikasi sebanyak 40 identitas, dan sudah diserahkan 27 jenazah kepada ahli warisnya," kata Budi.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak, hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Belakangan diketahui pesawat yang membawa 62 orang itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca Juga: Heboh Sinyal SOS di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air, Ini Kata Basarnas

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya