Jokowi Mulai Reaktif, Erick Thohir: Semut Diinjak Pasti Menggigit

Presiden Jokowi dinilai hanya membela diri

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Petahana Joko "Jokowi" Widodo mulai reaktif menanggapi isu-isu politik saat ini. Jokowi pernah memantik polemik saat melontarkan istilah 'sontoloyo', 'genderuwo', hingga akan 'menabok' pihak-pihak penyebar isu dirinya PKI.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menyampaikan pembelaannya karena selama ini Jokowi sudah dianggap sabar dengan isu-isu hoaks yang dilayangkan kepadanya.

1. Pernyataan Jokowi hanya pembelaan

Jokowi Mulai Reaktif, Erick Thohir: Semut Diinjak Pasti MenggigitIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Terkait pernyataan yang diberikan Jokowi akhir-akhir ini, Erick mengatakan bahwa itu hanyalah bentuk pembelaan Jokowi. Pasalnya, Jokowi sendiri sudah sabar dengan berita hoaks yang dilayangkan kepadanya, salah satunya adalah isu PKI.

"Masa didiamkan. Kasihan gitu, dan saya melihat ini sesuatu yang bagus. Saya sendiri ketika dipojokkan, mohon maaf nih, istilah semut. Semut itu kecil, diinjak aja gigit loh, apalagi manusia," kata Erick di Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (27/11).

"Saya rasa wajar, dan ini bukan beliau mau jadi suka marah-marah, beliau menyampaikan, kan cara menyampaikannya beliau, sabar, sabar, tapi masa gak boleh ngomong," lanjut dia.

Baca Juga: Median Sebut Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di Bawah 50 Persen

2. Apa yang disampaikan Jokowi adalah isi hatinya

Jokowi Mulai Reaktif, Erick Thohir: Semut Diinjak Pasti MenggigitANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Saat ditanya apakah Jokowi sudah mulai menyerang dan tidak selalu bertahan, Erick menepis hal itu. Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi bukanlah bentuk penyerangan, melainkan isi hati Jokowi.

"Beliau tidak menyerang, beliau hanya menyampaikan isi hati beliau, bahwa ya kalau dizalimi mesti menjawab, dong," ungkap Erick.

3. TKN tetap komitmen mengadu gagasan dan program

Jokowi Mulai Reaktif, Erick Thohir: Semut Diinjak Pasti MenggigitANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Erick memastikan Jokowi tetap berkomitmen saling adu gagasan dan program. Namun, pernyataan reaktif Jokowi akhir-akhir menyebabkan polemik baru.

Meski begitu, Erick mengaku bahwa komitmen TKN untuk adu program dan gagasan tidak hilang. Ia menerangkan bahwa selama ini TKN selalu mengadu gagasan dan juga program.

"Kami adu gagasan masih. Kalau bicara track record gampang lah. Perbandingkan track record Pak Jokowi dan capres lain di Google. Dilihat dari yang cerita-cerita dulu, dimulai dari 1998, 1996 coba. Kelihatan. Kelihatan. Itu fakta. Beliau itu memang benar-benar, ya mohon maaf, orang yang dari daerah yang ingin membangun. Itu yang harus kita apresiasi," jelas Erick.

4. Pernyataan Jokowi yang bikin heboh

Jokowi Mulai Reaktif, Erick Thohir: Semut Diinjak Pasti Menggigitinstagram.com/jokowi

Sebelumnya, Jokowi sempat memberikan beberapa pernyataan yang reaktif. Pernyataan pertama adalah mengenai politisi sontoloyo. Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat pembagian lima ribu sertifikat tanah di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Selasa (22/10).

"Itulah kepandaian para politikus, memengaruhi masyarakat, hati-hati saya titip ini, hati-hati. Hati-hati banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo," kata Jokowi saat itu.

Pernyataan selanjutnya yakni politik genderuwo. Pernyataan ini terlontar tak berselang jauh setelah pernyataannya mengenai politikus sontoloyo. Saat acara pembagian sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11), Jokowi menyampaikan kekhawatirannya terhadap perilaku elite politik yang suka menakut-nakuti masyarakat.

"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? Itu sering saya sampaikan itu namanya politik gonderuwo, nakut-nakuti," kata Jokowi kala itu.

Dan yang baru-baru ini yaitu pernyataan bahwa Jokowi akan 'tabok' penyebar isu dirinya PKI. Kata tersebut terlontar Jokowi saat membagikan 1.300 sertifikat tanah untuk warga Lampung Tengah di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih, Lampung Tengah, pada Jumat (23/11), Jokowi menegaskan sikapnya terhadap hoaks-hoaks yang menurutnya sudah keterlaluan.

"Coba di medsos, itu adalah pidato tahun 1955. Kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang haduh, mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi saat itu.

Baca Juga: Begini Cara Kubu Jokowi-Ma'ruf Redam Konflik Antar Pendukung

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya