Jokowi: Perekonomian Indonesia Tumbuh Positif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membuka sidang Paripurna Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (7/1). Sidang dihadiri seluruh Menteri Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK.
Dalam pembukaan sidang, Jokowi sempat mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif.
1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia naik sekitar 5,15 persen
Jokowi menyampaikan dirinya mendapatkan laporan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup positif, yakni sekitar 5,15 persen.
"Alhamdulillah perekonomian nasional kita tumbuh positif. Kita perkirakan tumbuh sekitar 5,15%. Kemudian, inflasi juga terkendali pada tingkat yang rendah di bawah 3,5%. Nilai tukar rupiah juga terus bisa dijaga," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (7/1).
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Anggota LPSK di Istana
2. Realisasi APBN 2018 cukup baik
Selain itu, Jokowi juga sampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2018 menunjukkan hasil yang cukup baik. Jokowi mengungkapkan, defisit APBN saat ini tercatat 1,76 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Editor’s picks
Sebelumnya, defisit APBN 2018 per 31 Agustus tercatat sebesar 1,02 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp 150,7 triliun. Rasio defisit anggaran ini masih sama dengan posisi per Juli 2018.
"Kemudian, keseimbangan primer, ini juga sangat penting sekali, keseimbangan primer negatif Rp1,8 triliun, sudah mendekati nol. Ini patut kita garis bawahi, hasil ini jauh lebih baik dari rencana APBN sebesar negatif Rp87,3 triliun," jelasnya.
3. Pendapatan negara alami peningkatan melampaui target APBN 2018
Selanjutnya, Jokowi menyebut pendapatan negara saat ini sebesar Rp1942,3 triliun. Dan jumlah tersebut dikatakannya telah melampaui target APBN yaitu 102,5 persen dari APBN 2018.
"Belanja negara untuk mendukung target pembangunan juga sangat optimal, mencapai 99,2 persen dari APBN 2018," terang Jokowi.
4. Jokowi minta Indonesia bisa tingkatkan perekonomian di 2019
Menurut Jokowi tahun 2019 ini tantangan akan semakin berat, terutama dalam gejolak ekonomi dunia. Sehingga, ia menyarakan Indonesia bisa fokus konsolidasi antara sektor riil, dunia usaha, dunia industri dengan moneter, dan fiskal.
"Sehingga langkah-langkah tegas dan konsisten dalam pengendalian impor bisa kita lakukan, kemudian dalam memacu ekspor, meningkatkan arus modal masuk ke negara kita juga bisa lebih baik lagi di 2019," ucap Jokowi.
Baca Juga: 3 Langkah NasDem Bali Menangkan Jokowi, Target Menang 80 Persen