Jokowi Resmikan Bendungan Tapin Senilai Rp986 M, Bisa Kurangi Banjir? 

Bendungan Tapin bisa menghasilkan listrik hingga 3,3 MW

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan Bendungan Tapin yang terletak di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Jokowi mengungkapkan bahwa bendungan tersebut telah dibangun sejak 2015 lalu dengan anggaran sebesar Rp986 miliar.

"Hampir Rp1 triliun. Dan memiliki kapasitas 56,7 juta meter kubik air yang perannya sangat penting dalam pengendalian banjir," kata Jokowi seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/2/2021).

Kalimantan Selatan dilanda banjir besar pada Januari tahun ini. Dalam kunjungannya ke Martapura Timur, Kalsel pada 18 Januari 2021, Jokowi menyebut banjir tersebut adalah yang terparah selama 50 tahun terakhir. 

Baca Juga: Tinjau Banjir Kalsel, Presiden Jokowi Akan Kunjungi HST 3 Februari 

1. Jokowi sampaikan Bendungan Tapin bisa kurangi banjir di kabupaten itu

Jokowi Resmikan Bendungan Tapin Senilai Rp986 M, Bisa Kurangi Banjir? Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jokowi menerima laporan dari Gubernur Kalimantan Selatan Syafrizal bahwa sejak adanya Bendungan Tapin, banjir di Kabupaten Tapi berkurang drastis. Menurutnya, hanya kecil sekali daerah yang terkena banjir.

"Karena Kabupaten Tapin memiliki bendungan ini. Pak Bupati, betul Pak? Inilah fungsi bendungan selain mengairi sawah, hasilkan listrik, selain air baku, juga dalam rangka pengendalian banjir," ujarnya.

2. Jokowi minta kepala daerah di Kalimantan Selatan segera lakukan penanganan komprehensif untuk atasi banjir

Jokowi Resmikan Bendungan Tapin Senilai Rp986 M, Bisa Kurangi Banjir? Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jokowi mengatakan banjir di Kalimantan Selatan mencakup area yang sangat luas mencapai 10 kabupaten/kota. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir.

"Saya titip Pak Gubernur dan seluruh bupati agar intervensi terhadap rehabilitasi lahan itu sangat penting sekali. Penghutanan kembali, penanaman kembali di lahan-lahan terutama yang berkaitan dengan daerah aliran sungai yang ada, perlu segera dilakukan secara besar-besaran. Kalau kita tidak mau lagi terkena banjir di masa-masa yang akan datang," ucap Jokowi.

Baca Juga: Banjir Mulai Surut di Sebagian Wilayah Kalimantan Selatan

3. Jokowi sebut Bendungan Tapin bisa perkuat ketahanan pangan dan hasilkan tenaga listrik

Jokowi Resmikan Bendungan Tapin Senilai Rp986 M, Bisa Kurangi Banjir? Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan (YouTube/Sekretariat Presiden)

Selain untuk mengurangi banjir, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan bahwa Bendungan Tapin dapat memperkuat ketahanan pangan karena bisa sediakan irigasi untuk 5.472 hektare sawah. Serta, bendugan ini juga bisa menghasilkan tenaga listrik.

"Dan menyediakan air baku 0,5 meter kubik per detikdan juga menghasilkan tenaga listrik 3,3 Megawatt. Gede sekali," kata pria kelahiran Solo ini.

Baca Juga: Viral 'Power Rangers' Naik Sampan Kirim Bantuan Korban Banjir Kalsel

4. Banjir melanda Kalsel pada Januari, terparah dalam 50 tahun

Jokowi Resmikan Bendungan Tapin Senilai Rp986 M, Bisa Kurangi Banjir? Presiden Joko Widodo yang berada di dalam mobil kepresidenan melintasi banjir di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021) (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Banjir besar terjadi di 10 kabupaten/kota di Kalsel pada pertengahan Januari. Dalam kunjungannya ke Martapura Timur, Jokowi menyebut banjir itu terparah di Kalsel dalam 50 tahun terakhir. Menurutnya, banjir tersebut akibat curah hujan yang tinggi selama hampir 10 hari.

Berdasarkan data pemerintah per Rabu, 20 Januari 2021, tercatat warga tedampak banjir bertambah menjadi 120.284 keluarga atau 342.987 jiwa dengan korban meninggal sebanyak 21 orang.

Sedangkan, data pada Selasa, 19 Januari 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel melaporkan 342.294 orang terdampak banjir di 11 kabupaten. Sedangkan pengungsi di berbagai titik mencapai 63.608 orang. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya