Jokowi Sebut Pasokan untuk Vaksin Gotong Royong Baru Dapat 420 Ribu 

Target penyuntikan 380 juta dosis vaksin masih jauh tercapai

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan Indonesia telah mendapatkan komitmen vaksin COVID-19 untuk program Vaksin Gotong Royong sebanyak 30 juta. Namun, hingga saat ini, vaksin yang sudah ada di tangan Pemerintah baru sebanyak 420 ribu dosis vaksin.

"Mencari vaksin bukan barang yang mudah, Vaksin Gotong Royong sampai hari ini kita dari komitmen yang harusnya kita dapatkan kurang lebih 30 juta, hari ini kita baru mendapatkan, sampai hari ini baru datang 420.000," kata Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

1. Jokowi sebut saat ini baru 23 juta dosis vaksin yang disuntikkan

Jokowi Sebut Pasokan untuk Vaksin Gotong Royong Baru Dapat 420 Ribu Presiden Jokowi tinjau proses penyuntikan Vaksin Gotong Royong (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi mengatakan, sejak 13 Januari 2021 lalu, Indonesia memang sudah memulai proses vaksinasi. Namun, target penyuntikan 380 juta dosis vaksin masih belum tercapai hingga saat ini.

"Sampai saat ini kita telah menyuntikkan 23 juta dosis vaksin dari rencana yang ingin kita lakukan kurang lebih nanti 380 juta dosis vaksin. Ini memang masih jauh sekali," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Harap Kawasan Industri Bebas COVID-19 Usai Vaksinasi Mandiri

2. Sebanyak 22.736 perusahaan sudah terdaftar di program Vaksin Gotong Royong

Jokowi Sebut Pasokan untuk Vaksin Gotong Royong Baru Dapat 420 Ribu ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani mengatakan sebanyak 20 ribu perusahaan sudah mendaftar untuk program Vaksin Gotong Royong. Vaksin mandiri ini memang diprogramkan bagi perusahaan-perusahaan swasta.

"Dari begitu banyaknya perusahaan sekarang, ada kurang lebih 22.736 perusahaan yang terdaftar dan lebih dari 10 juta orang," kata Rosan dalam keterangannya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Rosan berharap ke depannya semakin banyak perusahaan yang mendaftar program Vaksin Gotong Royong. Dia mengharapkan agar 22.700 perusahaan yang telah mendaftar bisa menggerakkan perusahaan swasta lainnya untuk ikut bergabung dalam program ini.

"Biasanya kalau ini sudah berjalan, mereka sudah melihat hasilnya, akan lebih banyak lagi perusahaan akan ikut karena mereka biasa kan kalau kita melihat 'wah ini sudah brjalan nih, oke kita akan ikut lagi'. Dan saya melihat angkanya akan menambah secara signifikn ke depannya," ujar Rosan.

3. Menkes tetapkan harga Vaksin Gotong Royong per dosis sebesar Rp321.660

Jokowi Sebut Pasokan untuk Vaksin Gotong Royong Baru Dapat 420 Ribu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Sebagai informasi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan besaran harga vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk vaksinasi mandiri atau gotong royong. Harga pembelian vaksin ditetapkan Rp321.660 per dosis.

Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin COVID-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

"Menetapkan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong harga pembelian vaksin sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis," tulis surat keputusa tersebut dalam Diktum kesatu huruf a, dikutip IDN Times, Senin (17/5/2021).

Sementara, Bio Farma memastikan suplai Vaksin Gotong Royong sebanyak 35 juta dosis. Adapun vaksin COVID-19 yang digunakan yakni Sinopharm dari Tiongkok, Sputnik V dari Rusia, dan CanSino dari Tiongkok.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, saat ini pihaknya sudah berdiskusi dan bernegosiasi dengan perusaaan tiga vaksin tersebut. Vaksin Sinopharm, ujar Honesti,  dijadwalkan akan dikirim ke Indonesia pada minggu keempat April sebanyak 500.000 dosis.

"Kemudian juga dari April sampai Juli 2021 akan ada tambahan 7 juta dosis lagi, kemudian dari Q3 sampai Q4 akan ada 7,5 juta dosis, artinya kita akan dapat 15 juta dosis Sinopharm," ujarnya dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (8/4/2021).

 

Baca Juga: KADIN: 22.736 Perusahaan Sudah Daftar Vaksin Gotong Royong

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya